Kebakaran di RS Rujukan COVID-19 Irak, 44 Orang Tewas

44 orang tewas dan 67 lainnya luka-luka dalam kebakaran di sebuah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Nassiriya, Irak.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Jul 2021, 09:01 WIB
Ilustrasi kebakaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Nassiriya - Setidaknya 44 orang tewas dan 67 lainnya luka-luka dalam kebakaran yang kemungkinan disebabkan oleh ledakan tangki oksigen di sebuah rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Nassiriya, Irak selatan.

Ini adalah kebakaran mematikan kedua di Irak dalam tiga bulan, seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (13/7/2021).

Kebakaran yang terjadi di rumah sakit Al-Hussein pada Senin 12 Juli malam itu, berhasil dikendalikan oleh pasukan pertahanan sipil setempat.

Dalam menanggapi insiden itu, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengadakan pertemuan mendesak dengan para menteri senior.

PM Mustafa al-Kadhimi juga memerintahkan penangguhan dan penangkapan manajer kesehatan dan pertahanan sipil di Nassiriya, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Manajer rumah sakit juga diskors dan diperintahkan untuk ditangkap, tambah pernyataan itu.

"Bencana Rumah Sakit Al-Hussein adalah bukti nyata kegagalan melindungi kehidupan warga Irak, dan inilah saatnya untuk mengakhiri ini," tulis Mohamed al-Halbousi, Ketua Parlemen Irak, di Twitter.

Pejabat kesehatan Irak, Haydar al-Zamili mengungkapkan kepada AFP bahwa "api juga menghanguskan bangsal isolasi COVID-19".

"Korban meninggal karena luka bakar dan pencarian masih berlanjut," terang al-Zamili.

Ditambahkannya juga, bahwa ada kekhawatiran para korban masih terjebak di dalam gedung. Diketahui, bangsal isolasi itu memiliki ruang untuk 70 tempat tidur.

Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan di Facebook pada Senin malam bahwa api melahap bangunan sementara yang didirikan di sebelah bangunan utama di Rumah Sakit, tetapi tidak merinci penyebabnya.


Laporan Awal Sebut Ledakan Tangki Oksigen Sebabkan Kebakaran

Ilustrasi kebakaran. Foto: Pixabay.com

Selain dihadapi oleh perang dan sanksi, Irak juga berusaha bertahan dengan sistem medisnya dalam mengatasi krisis Virus Corona, yang telah menelan 17.592 jiwa menginfeksi lebih dari 1,4 juta orang.

"Tenaga kesehatan membawa tubuh hangus keluar dari rumah sakit yang terbakar sementara banyak pasien batuk karena asap yang mengepul," sebut seorang reporter Reuters di lokasi kejadian.

Pejabat kesehatan di Nassiriya mengatakan operasi pencarian di rumah sakit al-Hussain berlanjut setelah api dapat dikendalikan, tetapi asap tebal menyulitkan akses ke beberapa bangsal yang terbakar.

"Api yang mengamuk telah menjebak banyak pasien di dalam bangsal Virus Corona dan tim penyelamat berjuang untuk menjangkau mereka," kata seorang petugas kesehatan kepada Reuters sebelum memasuki gedung yang terbakar.

Laporan awal dari polisi menunjukkan bahwa ledakan tangki oksigen di dalam bangsal COVID-19 rumah sakit adalah kemungkinan penyebab kebakaran, menurut seorang polisi di lokasi kejadian.

"Saya mendengar ledakan besar di dalam bangsal Virus Corona dan kemudian api berkobar dengan sangat cepat," kata Ali Muhsin, seorang penjaga rumah sakit yang membantu mengevakuasi pasien.

Pada April 2021, kebakaran yang disebabkan oleh ledakan tangki oksigen di sebuah rumah sakit COVID-19 di Baghdad menewaskan sedikitnya 82 orang dan melukai 110 korban lainnya.

 


Korban Tewas Akibat Kebakaran Kemungkinan Meningkat

Aula Gedung Pameran Internasional Baghdad yang dialihfungsikan menjadi rumah sakit darurat, Baghdad, Irak, Senin (22/6/2020). Menteri Kesehatan Irak Hassan al-Tamimi mengatakan bahwa Irak sedang mendekati puncak infeksi COVID-19. (Xinhua)

Sumber-sumber kesehatan mengatakan sebelumnya jumlah korban tewas akibat kebakaran di rumah sakit al-Hussain bisa meningkat karena banyak pasien yang masih hilang.

Dua petugas kesehatan termasuk di antara yang tewas, kata mereka.

Seorang saksi mata dari Reuters juga menyebut, terjadi bentrok antara keluarga pasien dengan polisi di luar rumah sakit.

"Pejabat yang korup harus bertanggung jawab atas kebakaran dan pembunuhan pasien yang tidak bersalah. Di mana jasad ayah saya," kata seorang pria muda yang mencari jenazah ayahnya di halaman rumah sakit.

Puluhan demonstran yang terdiri dari pemuda memprotes di luar rumah sakit setelah kebakaran itu.

"Partai (politik) telah membakar kami," sebut para pemuda itu.

Kebakaran mematikan itu juga memicu kemarahan di media sosial yang menuntut tindakan dan pengunduran diri pejabat tinggi.

Pemerintah setempat memberlakukan keadaan darurat di provinsi Dhi Qar, dan memerintahkan para dokter yang sedang cuti untuk membantu merawat korban yang terluka.


Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah COVID-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya