Liputan6.com, Jakarta - Beberapa media asing menyoroti kasus baru Virus Corona COVID-19 di Indonesia yang telah menembus 40 ribu.
Diketahui bahwa pada Senin 12 Juli 2021, Indonesia melaporkan 40.427 kasus baru COVID-19.
Advertisement
Kantor berita Amerika Serikat, Reuters, dalam laporannya memuat pemberitaan dengan judul "Indonesia Laporkan Kenaikan Harian Tertinggi Dalam Infeksi COVID-19".
Dengan judul yang sama, kantor berita dari Thailand, yakni Bangkok Post, juga memuat berita tersebut.
"Indonesia melaporkan rekor tertinggi dalam infeksi harian Virus Corona, dengan 40.427 kasus pada Senin (12/7), menurut data dari gugus tugas COVID-19 negara itu," tulis Bangkok Post.
Sementara itu, media Turki Anadolu Agency membuat ulasan terkait kasus harian COVID-19 Indonesia yang mencapai 40 ribu dengan artikel "Indonesia sees record COVID-19 daily case count with 40,427".
Situs berita dari negeri tetangga Malaysia, Astro Awani juga turut membahas isu tersebut dengan "COVID-19: New cases in Indonesia surpass 40,000, with 891 deaths over the last 24 hours".
Sedangkan situs berita pemerintah Malaysia Bernama, dengan tulisan bertajuk "COVID-19: New Cases in Indonesia Surpass 40,000 with 891 deaths over the last 24 hours".
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Menko Luhut Sudah Peringatkan Lonjakan Kasus Harian COVID-19 di Indonesia
Sebelumnya, pada 6 Juli 2021, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Pandjaitan sudah memperingatkan bahwa kasus harian COVID-19 di Tanah Air bisa mencapai 40.000.
Hal itu ia sampaikan ketika berbicara dalam konferensi pers virtual bersama dengan menteri kesehatan dan kepala badan bencana.
Menko Luhut mengatakan bahwa pemerintah telah mempersiapkan "skenario terburuk" di mana kasus harian COVID-19 bisa mencapai 40.000.
"Jumlah ini bisa terus bertambah. Kemarin 29.000, bisa jadi 40.000 atau lebih nanti," kata Menko Luhut, seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Oleh karena itu, kami telah menyiapkan (menghadapi) semua skenario, tentang obat-obatan, oksigen, dan rumah sakit. Kalau sebelumnya ada yang bilang kami butuh bantuan dari luar negeri, kami sudah komunikasikan dengan Singapura, kami juga komunikasikan dengan China," bebernya.
"Dan juga dikomunikasikan dengan sumber lain. Jadi sebenarnya semua sudah kita lakukan secara komprehensif," ujarnya, tanpa rincian lebih lanjut.
Advertisement