Liputan6.com, Surabaya - DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota menambah ambulans menyusul banyak warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah meninggal.
"Hampir setiap hari, kami mendapatkan banyak keluhan terkait penjemputan oleh ambulans jenazah Dinsos melalui Call Center 112 dimana waktu tunggunya bisa sampai empat jam lebih," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Selasa (13/7/2021), dikutip dari Antara.
Advertisement
Khusnul mengatakan, penularan COVID-19 di Kota Pahlawan setip harinya terjadi lonjakan. Bahkan, lanjut dia, berdasarkan data yang diterimanya terhitung pada Senin (12/7/2021) akumulasi infeksi COVID-19 di Kota Surabaya mencapai 26.101 orang dengan pasien aktif dalam perawatan sebanyak 963 Orang.
Akibatnya, lanjut dia, pelayanan ambulans yang mengantar jenazah serta pasien COVID-19 yang dirujuk ke rumah sakit menjadi antre.
Tidak hanya itu, Khusnul mengatakan pemakaman jenazah dengan cara protokol kesehatan menjadi permasalahan tersendiri bagi pemkot. Hal ini dikarena banyak warga yang isoman di rumah lalu meninggal.
Keterbatasan jumlah armada ambulans dan sopir, lanjut dia, juga menjadi salah satu kendala yang membuat pelayanan kurang responsif di tengah pandemi.
"Pelayanan ambulans jenazah sebagai fokus permasalahan yang harus dicarikan solusi bersama," ujarnya.
Oleh karena itu, Khusnul mengusulkan agar pemkot menambah jumlah armada dan memperbaiki ambulans jenazah yang rusak untuk dioptimalkan melayani warga sehingga waktu tunggunya tidak lama.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pengadaan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya sempat memerintahkan Kepala Bagian Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Kota Surabaya Noer Oemarijati untuk menyulap beberapa mobil dinas dijadikan ambulans.
"Ibu tolong nanti kursi yang bagian belakang diambil saja. Lalu tambahkan sirine di atasnya. Kita gunakan mobil dinas untuk ambulans," ujarnya.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto mengatakan Pemkot Surabaya telah menambah armada mobil ambulans untuk Tim Gerak Cepat (TGC) yang terbagi di 7 wilayah Surabaya.
"Ditambah juga dari Dinsos yang sebelumnya hanya 7 ambulans menjadi 10 ambulans," katanya.
Selain itu, kata dia, ada peran serta pihak swasta yang meminjamkan ambulans untuk penanganan COVID-19 di Surabaya. Saat ini ambulans swasta masih didata Pemkot Surabaya. Salah satunya dari organisasi pengusaha muda Junior Chamber Internation (JCI) Jatim yang meminjamkan lima unit ambulans.
Advertisement