Olimpiade Tokyo 2020 : Menghitung Peluang Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan menilai semua lawan di Grup D Olimpiade Tokyo 2020 memiliki peluang yang sama.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 13 Jul 2021, 13:30 WIB
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan saat akan bertolak ke Jepang, Kamis (8/7/2021), untuk mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 (Dok. PBSI)

Liputan6.com, Jakarta - Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan mendapat undian yang tidak mudah di Olimpiade Tokyo 2020. Ganda putra Indonesia itu berada di Grup D.

Hendra / Ahsan bakal bersaing dengan andalan Malaysia Aaron Chia / Soh Woi Yik. Unggulan kedua tersebut juga akan menghadapi pasangan ulet Korea Selatan Choi Sol Gyu / Seo Seung Jae dan bintang Kanada, Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura.

"Setelah melihat undian, saya rasa memang cukup berat ya. Tapi, masih ada kesempatan," kata Ahsan dalam rilis PP PBSI yang diterima Liputan6.com, Selasa (13/7/2021).

"Semua pasangan di grup ini memiliki kans yang sama untuk lolos ke babak selanjutnya, tinggal bagaimana nanti di lapangan dan kesiapannya," lanjut Ahsan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Head to head

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawal / Mohammad Ahsan lolos ke final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di Basel, Swiss. Hendra / Ahsan mengalahkan Fajar Alfian / Muhammad Rian Adrianto di semifinal. (foto: PBSI)

Hendra / Ahsan tercatat unggul rekor pertemuan 6-1 atas Chia / Soh. Tetapi, dengan pasangan Korea Selatan, Choi /Seo, pasangan yang dijuluki The Daddies itu tertinggal 1-3.

Sementara dengan Jason/Nyl, Ahsan/Hendra belum pernah bertemu. Dari statistik tersebut, Hendra / Ahsan menyebut bahwa semua lawan harus diwaspadai.

"Semua lawan harus kami waspadai karena ini Olimpiade dan semua maunya menang," ucap Ahsan.

"Ya karena ini Olimpiade, jadi semua lawan harus diwaspadai. Yang nonunggulan pun bisa mengalahkan yang unggulan. Jadi kita harus siap dari awal," timpal Hendra.


Strategi khusus

1. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan - Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan telah dua kali menjuarai turnamen bulutangkis tertua di dunia, All England. The Daddies meraih gelar juara tersebut pada tahun 2014 dan 2019. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Hendra / Ahsn mengaku tidak memikirkan strategi khusus untuk menghadapi Choi / Seo yang selalu menyulitkan. Mereka sekarang fokus pada kesiapan masing-masing.

"Secara rekor pertemuan kita memang kalah dari pasangan Korea, tapi kita tidak mau melihat ke sana. Sekarang saya rasa siapa yang siap, dia yang akan menang," tutur Hendra.

"Setiap lawan punya pola permainan sendiri, jadi cara melawannya pun berbeda-beda. Strateginya kita diskusi dengan pelatih. Tetapi, belum sampai sana, belum memikirkan lawan Korea bagaimana nanti. Kita mau fokus dulu untuk kesiapan masing-masing," sambung Ahsan.

 


Faktor kunci

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan saat berlaga di final Hong Kong Open 2019, Minggu (17/11/2019). (foto: PBSI)

Berkaca dari Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dimana Ahsan/Hendra tidak lolos dari fase grup, mereka mengungkapkan faktor yang akan menjadi kunci untuk melangkah lebih jauh. "Setiap kemenangan, setiap poin akan sangat berarti. Semua lawan merata. Jadi bisa saja faktor penentunya nanti hitungan poin," papar Ahsan.

"Kita mau lebih fokus, step by step, satu pertandingan ke pertandingan lain. Main lebih berani dan lebih yakin lagi," tutur Hendra.

Hendra / Ahsn dan tim bulu tangkis Indonesia yang akan turun di Olimpiade Tokyo 2020 kini sedang menjalani training camp di Prefektur Kumamoto. Mereka berlatih dibantu klub setempat bernama Hitachi dan Shaisunkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya