Waspada Penjualan Vitamin Palsu di E-Commerce

Sejumlah konsumen e-commerce melaporkan adanya penjualan vitamin palsu yang terjadi di platform e-commerce.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Jul 2021, 13:48 WIB
Ilustrasi suplemen kesehatan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah konsumen e-commerce baru-baru ini mengadukan adanya penjualan vitamin palsu. Hal itu diketahui dari sejumlah unggahan yang ada di media sosial, terutama Instagram.

Salah satu yang sempat membagikan pengalamannya adalah Thina. Dalam kasusnya, dia mengungkapkan sempat membeli vitamin untuk orang tuanya di Tokopedia, tapi setelah dicek lebih lanjut ternyata vitamin yang diterima palsu.

Berdasarkan penuturannya pada Tekno Liputan6.com, Selasa (13/7/2021), salah satu satu indikasi tersebut palsu adalah adanya kode QR yang ternyata tidak sesuai.

Begitu dipindai, kode QR itu ternyata mengarahkan ke situs salah satu universitas swasta Indonesia.

"Lalu di keterangan botol tersebut juga ditemukan adanya typo," tutur Thina melanjutkan. Selain itu, nama merek ternyata berbeda dengan keterangan situs resmi dan manufaktur vitamin tersebut.

Menurut penelusuran lebih lanjut, sejumlah akun di Instagram pun sempat membagikan pengalamannya membeli vitamin palsu. Banyak dari mereka menyebut tanda-tanda vitamin palsu itu dapat dilihat dari stempel kemasan yang terlihat tidak rapi dan ditemukan typo dalam keterangannya.

Istri Tompi, Arti Indira yang juga seorang dokter pun sempat mengingatkan melalui Instagram Stories-nya untuk berhati-hati membeli suplemen atau vitamin, karena ditemukan ada beberapa yang palsu. Dia sempat membagikan temuannya di salah satu penjual yang ada di Tokopedia.

Dalam unggahannya, dia memperlihatkan tangkapan layar dari ulasan di salah satu penjual Tokopedia berisi komplain terkait barang yang diterima ternyata palsu. Mengenai temuan ini, kami juga sudah meminta pernyataan resmi dari Tokopedia dan masih menunggu. 


Cara Konsultasi dan Dapat Obat Gratis via Aplikasi Telemedicine

Kemenkes menyediakan layanan konsultasi dan obat gratis lewat 11 platform telemedicine, salah satunya Halodoc. Yuk Simak panduannya. (FOTO: halodoc.co.id).

Di sisi lain, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyiapkan layanan konsultasi medis online (telemedicine) untuk pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman).

Dengan layanan telemedicine dari 11 platform, pemerintah bertujuan untuk mengurangi beban tenaga kesehatan dan rumah sakit.

Adapun ke-11 platform dan aplikasi telemedicine yang bekerja sama dalam memberikan layanan konsultasi dan obat gratis bagi pasien isolasi mandiri adalah:

1. Alodokter

2. GetWell

3. Good Doctor

4. Halodoc

5. KlikDokter

6. KlinikGo

7. LinkSehat

8. Milvik Dokter

9. ProSehat

10. SehatQ

11. YesDok


Cara Berkonsultasi dan Dapat Obat

Lalu, bagaimana cara berkonsultasi dan mendapatkan obat gratis bagi pasien isolasi mandiri?

1. kamu bisa memilih satu dari 11 aplikasi di atas. Misalnya aplikasi Halodoc.

Kamu bisa mengunduh aplikasi Halodoc melalui toko aplikasi Google Play Store atau App Store untuk iOS. Kamu juga bisa mengaksesnya melalui laman Halodoc.

2. Buka aplikasi Halodoc, kemudian pada bagian Peduli Covid, pilih "Konsultasi Dokter", di situ kamu bisa memilih dokter.

Pengguna akan diarahkan untuk berkonsultasi dengan dokter pilihan melalui ruang obrolan (chat). Di situ dokter akan memberikan diagnosis mengenai kondisi pasien.

3. Layaknya konsultasi tatap muka dengan dokter, pasien dapat bertanya mengenai kiat saat isolasi mandiri di rumah hingga obat-obatan atau vitamin apa yang pelu dikonsumsi.

4. Setelah konsultasi, dokter akan memberikan resep obat sesuai dengan kondisi pasien.

Resep ini nantinya bisa digunakan untuk membuat permintaan pemesanan obat atau dokter yang akan merujuk resep obat tersebut ke pihak pelayanan kesehatan.

Dengan begitu, pasien hanya perlu menunggu obat diantar ke rumah, dengan gratis.

(Dam/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya