PM Belanda Mark Rutte Minta Maaf Lantaran Kasus Harian COVID-19 Naik

Sebelumnya PM Belanda Mark Rutte menolak untuk disalahkan atas pelonggaran pembatasan terkait COVID-19 tersebut, menggambarkannya sebagai "langkah logis".

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Jul 2021, 17:27 WIB
PM Belanda Mark Rutte menyampaikan sambutan saat melakukan kunjungan kerja ke Kompleks Parlemen, Jakarta Rabu (23/11). Kunjungan itu untuk mengadakan pertemuan bilateral guna membahas sejumlah agenda kerja sama RI-Belanda (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Amsterdam - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf atas "kesalahan penilaian" dalam membatalkan sebagian besar pembatasan selama pandemi COVID-19 di negara tersebut.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (13/7/2021), pelonggaran tiga minggu lalu menyebabkan tingkat infeksi melonjak ke level tertinggi tahun ini.

Kala itu, aktivitas hiburan malam tetap dilanjutkan untuk sejumlah besar anak muda.

Pembatasan di bar, restoran, dan klub malam diberlakukan kembali pada Jumat mendatang.

Sebelumnya Mark Rutte menolak untuk disalahkan atas pembukaan tersebut, menggambarkannya sebagai "langkah logis".

Pada Sabtu 10 Juli, lembaga kesehatan masyarakat Belanda melaporkan lebih dari 10.000 kasus COVID-19, jumlah tertinggi dalam satu hari sejak Desember 2020.

Namun sejauh ini hal ini belum diterjemahkan ke dalam peningkatan yang signifikan dalam penerimaan rumah sakit, karena sebagian besar kasus baru terjadi di kalangan anak muda.

 


Kasus COVID-19 di Eropa Meningkat

Polisi mengontrol sertifikasi keluar pada orang yang lewat saat jam malam dimulai di Haarlem, Belanda (23/1/2021). Belanda memasuki fase terberat dari pembatasan anti-virus Corona hingga saat ini. (AFP/ANP/Koen van Weel)

Lebih dari 46% populasi orang dewasa Belanda -- kebanyakan dari kelompok usia yang lebih tua -- telah divaksinasi lengkap.

Sementara itu, Lebih dari 77% telah menerima setidaknya satu dosis.

Permintaan maaf Rutte datang ketika negara-negara di seluruh Eropa menghadapi peningkatan jumlah kasus varian Delta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya