Liputan6.com, Jakarta - Mendukung infrastruktur untuk kawasan industri, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)/PGAS siap membangun pipa gas mulai dari Semarang hingga Batang, Jawa Tengah. Ini menjadi bagian dari proyek yang tengah digarap dengan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan, pembangunan tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan Cirebon hingga Semarang.
Advertisement
"Jadi kita utamakan pembangunan Semarang hingga Batang. Lalu kita lanjutkan lagi untuk ruas Batang hingga Cirebon," katanya secara virtual, Selasa (13/7/2021).
Dalam penjelasannya, Heru menyebut, pembangunan ini dilakukan karena terdapat kawasan industri di jalur pembangunan pipa tersebut.
"Akhir Mei kemarin, PGN telah menandatangani Heads of Agreement (HOA) dengan Direktur Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. ini terkait dengan penyediaan infrastruktur dan pasokan energi," ujarnya.
Selain itu, PGN juga akan membangun tiga stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di wilayah Kendal. Tak hanya industri, Heru juga menyebut bila perusahaan saat ini tengah berusaha memenuhi kebutuhan gas LPG bagi masyarakat.
"Impor LPG RI setiap tahunnya hingga 6 juta ton, kita perlu melakukan beberapa konversi untuk hal ini. Satu jargas C1 (metana) gas alam, kemudian koordinasi dengan PLN untuk kompor listrik. Rich gas di daerah Sumatera Selatan, Papua, Kalimantan, Sumatera Utara, Jatim," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
PGN Terapkan Energi Ramah Lingkungan
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)/PGAS menegaskan pihaknya mulai menambahkan requirement eco di dalam perusahaannya. Hal ini tak terlepas dari layanan ramah lingkungan yang banyak dilirik dan menjadi bagian dari investasi.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan mengatakan, gas yang dihasilkan perusahaan juga memiliki penggabungan dengan komponen lain sehingga lebih ramah linkungan.
"PGN mulai melakukan satu tambahan requirement yaitu eco. Jadi udah green production. Karena saat ini sudah menjadi brand untuk para investasi dan mereka melakukan produksi untuk menghasilkan serta melakukan proses yang ramah lingkungan," katanya secara virtual, Selasa, 13 Juli 2021.
Tak hanya itu, Heru juga menyebut pihaknya menawarkan eco friendly energy. Oleh karena itu, mereka mencoba menggabungkan beberapa sumber energi sehingga tercipta yang lebih ramah lingkungan.
"Kami juga mulai melakukan investasi berbasis environmental, social, and corporate governance (ESG) karena memang diperlukan. PGN juga menilai perlu adanya transparasi terhadap penggunaan sumber daya alam di Indonesia," ujarnya.
Dalam pemaparannya, Heru juga menyebut, gas merupakan salah satu sumber daya alam yang lebih ramah lingkungan dibandingkan batu bara dan diesel, sehingga cocok dengan penerapan yang akan dilakukan.
"Jadi ini tidak memperhatikan keuntungan semata tapi juga memperhatiakan lingkungan, masyarakat dan pemerintah, sehingga mampu bersaing dengan negara negara lain," tuturnya.
Advertisement