Liputan6.com, Surabaya - Lebih dari 200 pasien Covid-19 di Kota Malang menjalani isolasi mandiri akibat tidak adanya tempat isolasi di RS Rujukan Covid-19 di Kota Apel tersebut.
Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif mengatakan, hingga saat ini masih ada kematian pasien Covid-19 yang isoman. Apalagi, jumlahnya juga masih bisa terus bertambah.
Advertisement
"Yang isoman itu di atas 200 (pasien Covid-19). Untuk yang meninggal itu di atas 15 dan itu masih kumulatif," ujar Husnul, Selasa (13/7/2021) dikutip dari TimesIndonesia.
Husnul mengatakan, para pasien isoman sambil menunggu ketersediaan tempat tidur di sejumlah RS Rujukan.
Untuk itu, Husnul meminta para pasien Covid-19 yang isoman harus melaporkan ke puskesmas di wilayahnya masing-masing.
"Dari itu nanti puskesmas akan menindaklanjuti dengan tracing dan testing. Sekaligus puskesmas memberikan beberapa arahan dan rekomendasi bagaimana pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri yang aman di rumah," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
RST Soepraoen Beroperasi
Rumah sakit lapangan di area Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen di Kota Malang, mulai dioperasikan untuk menangani pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan.
Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi langkah cepat TNI dalam upaya menambah kapasitas rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
"Ini direspons cepat. Tidak dalam hitungan hari, tapi hitungan jam. Ini tugas TNI yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terima kasih telah membantu pemerintah dalam melayani pasien COVID-19," katanya di Malang, Senin (12/7/2021), dilansir dari Antara.
Saat ini bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit rujukan COVID-19 penuh, seiring peningkatan kasus konfirmasi positif terinfeksi virus corona.
Rumah sakit lapangan di RST dr Soepraoen Kota Malang diharapkan bisa menambah kapasitas rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 dan menurunkan angka BOR. Kapasitas rumah sakit lapangan tersebut untuk saat ini mampu menampung 100 pasien.
Advertisement