Duh, Mobilitas Warga Magetan Masih Tinggi Saat PPKM Darurat

Kapolres Magetan AKBP Festo Ari Permana menyatakan, mobilitas masyarakat di Magetan masih tinggi. Ini berdasar hasil evaluasi PPKM Darurat yang telah dilakukan Forkopimda setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2021, 05:20 WIB
Penyekatan saat PPKM darurat di Jatim (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Magetan - Kapolres Magetan AKBP Festo Ari Permana menyatakan, mobilitas masyarakat di Magetan masih tinggi. Ini berdasar hasil evaluasi PPKM Darurat  yang telah dilakukan Forkopimda setempat.

"Setelah kita evaluasi bersama Forkopimda, perlu adanya pembatasan - pembatasan di titik tertentu. Yakni seperti di Maospati, Kawedanan, Carat, Cemoro Sewu dan Sukomoro yang berlaku selama 24 jam sehingga dapat mengurangi mobilitas masyarakat,” ujarnya, Selasa (13/7/2021), seperti dikutip dari TimeIndonesia.

Kini, hanya ada beberapa masyarakat Magetan yang boleh melewati jalur yang ditutup tersebut, dengan catatan harus memiliki kepentingan di sektor esensial seperti, kesehatan, logistik, dan keamanan.

"Jika tidak penting sekali jangan keluar rumah dulu, namun masyarakat dapat menghindari titik tersebut dengan mencari jalan alternatif," terangnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Warga Terdampak

Endang Pudjiastuti (55), salah satu pedagang di Carat merasa terdampak dengan adanya penutupan tersebut. Menurutnya hal itu cukup memberatkan bagi pedagang untuk berjualan.

"Sekarang jalan-jalan ditutup, kita jualannya jadi sepi, apalagi kita jualannya air galon, otomatis yang beli pedagang minuman. Kalau pedagang minuman banyak yang tidak berjualan atau jualannya tidak laku, kita pun juga tidak ada yang beli," ungkap warga Kabupaten Magetan yang terdampak PPKM Darurat ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya