Liputan6.com, Jakarta - PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), emiten pengelola RS Mayapada menyiapkan belanja modal Rp 1 triliun pada 2021. Dana belanja modal tersebut digunakan untuk ekspansi usaha perseroan.
Sekretaris Perusahaan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, Slamet menuturkan, dana belanja modal untuk pembangunan rumah sakit (RS) di Surabaya, Bandung, dan ekspansi gedung dan parkir di Tangerang. Ia mengatakan, dana belanja modal berasal dari rencana rights issue, dan menjajaki dari perbankan jika dibutuhkan.
Advertisement
"Sejauh ini belanja modal sudah diserap 20-25 persen,” kata dia saat paparan publik virtual, dikutip Rabu (14/7/2021).
Adapun perseroan sedang mengembangkan RS Mayapada di Surabaya tepatnya di Jl Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur. Pekerjaan pembangunan RS Mayadap Surabaya Sungkono dengan 16 lantai dan tiga basement telah mencapai kemajuan lapangan sebesar 84,7 persen secara keseluruhan. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2021.
Selain itu, perseroan juga sedang mengerjakan pembangunan RS Mayapada Bandung Buah Batu yang terdiri dari 15 lantai dan satu basement.
Proyek tersebut telah mencapai kemajuan struktur sebesar 17,1 persen dan pekerjaan sudah mencapai lantai 3. Toffing off struktur direncanakan awal Januari 2022 dan proyek ditargetkan selesai pada akhir Desember 2022.
Perseroan juga mengembangkan RS Mayapada Tangerang dengan pekerjaan pembangunan Gedung Baru dan Gedung Parkir di RS Mayapada Tangerang. Pekerjaan gedung parkir lima lantai sudah mencapai 100 persen dan proses perbaikan defect list. Pekerjaan gedung baru terdiri dari lima lantai dan satu basement yang mencapai 43,7 persen secara keseluruhan. Proyek ditargetkan selesai pada akhir September 2021.
Perseroan juga sedang proses rencana rights issue atau penawaran umum terbatas dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk telah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Kamis, 18 Februari 2021. Perseroan sedang mempersipkan rights issue dengan HMETD tersebut dengan memakai laporan keuangan audit per 31 Maret 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Target 2021
Terkait target kinerja 2021, perseroan menargetkan pendapatan Rp 2 triliun dan laba bersih sekitar Rp 250 miliar. Hingga kuartal I 2021, pendapatan perseroan mencapai Rp 500,44 miliar. Realisasi pendapatan itu naik 77,39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 282,12 miliar. Beban langsung naik 65,28 persen menjadi Rp 316,73 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 191,63 miliar.
Laba bruto perseroan naik 103,02 persen menjadi Rp 183,70 miliar pada kuartal I 2021. Perseroan catat laba usaha Rp 82,13 miliar pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi usaha Rp 8,62 miliar. Perseroan catat laba Rp 69,54 miliar pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,41 miliar.
"Laba-laba kira 3 bulan sekitar Rp 69 miliar, mungkin asumsi keadaaan sekarang pendapatan Rp 500 miliar, akan bisa capai Rp 2 triliun tahun ini, laba bisa capai sekitar Rp 250 miliar lebih,” tutur dia.
Advertisement