Lebih dari 200 Pekerja di Pusat Vaksinasi Malaysia Positif COVID-19

204 pekerja di pusat vaksinasi di negara bagian Selangor, Malaysia, dites positif COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Jul 2021, 09:22 WIB
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac kepada wanita lansia di rumahnya di pedesaan Sabab Bernam, Selangor, Malaysia, Selasa (13/7/2021). Tim medis pergi dari rumah ke rumah di desa terpencil untuk menjangkau warga lansia dalam upaya meningkatkan program vaksinasi. (AP Photo/Vincent Thian

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sebanyak 204 pekerja di pusat vaksinasi di negara bagian Selangor, Malaysia, dinyatakan positif COVID-19.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Nasional Malaysia untuk Vaksinasi COVID-19, Khairy Jamaluddin.

Pusat vaksinasi yang terletak di Ideal Convention Center (IDCC), di ibu kota negara bagian Shah Alam, ditutup untuk pembersihan pada Selasa (13/7).

Kasus-kasus COVID-19 itu terdeteksi setelah semua 453 pekerja di pusat vaksinasi menjalani tes PCR massal pada 10 Juli, kata Khairy, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (14/7/2021).

Hasil tes menunjukkan bahwa kasus positif memiliki nilai ambang siklus lebih dari 35, menunjukkan viral load yang rendah, menurut Khairy. Ini mungkin karena sebagian besar pekerja - sekitar 400 dari mereka, atau 88 persen - sudah divaksinasi.

"Serangkaian infeksi baru di pusat vaksinasi IDCC adalah yang pertama melibatkan pusat vaksinasi besar", ungkap Khairy.

"Karena tingginya kasus COVID-19 di Lembah Klang, sulit bagi kami untuk memastikan apakah infeksi terjadi di IDCC atau di tempat lain," terangnya dalam konferensi pers.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Sejumlah Peserta Vaksinasi Disarankan Jalani Karantina Mandiri

Banner Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)

Semua pekerja di pusat vaksinasi akan diganti sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi potensi infeksi, tambah Khairy.

Orang-orang yang menjalani vaksinasi di pusat vaksinasi IDCC antara tanggal 9 Juli dan 12 Juli telah disarankan untuk melakukan karantina mandiri selama 10 hari dan melakukan tes COVID-19 jika mereka mengalamki gejala.

Sebanyak 6.000 jadwal vaksinasi juga telah dijadwal ulang setelah penutupan pusat tersebut.

Para peserta vaksinasi pun diberikan pemberitahuan tersebut melalui SMS dan media sosial.

Pada Selasa (13/7), gugus tugas COVID-19 nasional Malaysia diinstruksikan untuk mengunjungi IDCC dalam membantu mereka yang tidak mengetahui penutupan tersebut, kata Khairy.

Gugus tugas akan terus "meningkatkan upaya" guna memastikan pusat vaksinasi IDCC aman, katanya, seraya menambahkan bahwa Institut Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja Malaysia akan memantau kualitas udara di tempat tersebut.

Pusat vaksinasi lainnya di Malaysia juga diingatkan untuk tetap mematuhi standar operasional prosedur yang telah ditetapkan. Mereka yang bermasalah, terutama dengan kepadatan penduduk, diberitahu untuk memberi tahu gugus tugas agar dapat segera diambil tindakan.

Malaysia memasuki lockdown nasional ketiganya pada 1 Juni setelah beberapa hari berturut-turut mencatat rekor kasus baru COVID-19 setiap hari. Pada Selasa (13/7), negara itu melaporkan rekor 11.079 kasus baru.

Sejauh ini, Malaysia telah memberikan hampir 11,8 juta dosis vaksin COVID-19. Sebanyak 421.479 dosis vaksin diberikan pada 12 Juli - jumlah tertinggi dalam sehari.

Lebih dari 3,6 juta orang di Malaysia telah menerima dosis kedua vaksin COVID-19 mereka.

Malaysia menargetkan untuk memvaksinasi 80 persen populasinya, atau 26,7 juta dari total 33 juta orang di negara itu.


Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Kendor 5M!

Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Kendor 5M! (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya