Gerbang Tol JORR S dan Akses Tanjung Priok Tak Ada Penyekatan Selama PPKM Darurat

Ruas Tol Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR S) dan Tol Akses Tanjung Priok tetap beroperasi normal tanpa adanya penutupan ataupun penyekatan

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 14 Jul 2021, 10:00 WIB
Kendaraan melintasi Gerbang Tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Senin (18/1/2021). Kenaikan tarif jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) sebesar Rp 500 - Rp 1.500. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) menyampaikan, ruas Tol Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR S) dan Tol Akses Tanjung Priok tetap beroperasi normal tanpa adanya penutupan ataupun penyekatan gerbang tol (GT) saat masa PPKM Darurat.

Kondisi ini berbeda dengan sejumlah ruas tol di DKI Jakarta dan wilayah lain di Pulau Jawa, yang ditutup untuk sementara selama PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021.

"Perusahaan masih belum menerima arahan dari Pemerintah selaku regulator untuk melakukan penutupan gerbang tol di seluruh Jalan Tol Hutama Karya yang berwilayah di Pulau Jawa, baik itu di Ruas JORR-S maupun Ruas tol Akses Tanjung Priok," kata Branch Manager Ruas Tol JORR S Rubiantoro, Rabu (14/7/2021).

Kendati demikian, Rubiantoro mengatakan, Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tetap mengikuti arahan dari pemerintah dan mendukung secara penuh dilakukannya PPKM Darurat demi menurunkan angka penyebaran Covid-19.

"Meskipun pengoperasian jalan tol masih berjalan normal, Hutama Karya memastikan bahwa jalan tol yang dikelola telah menerapkan protokol Covid-19 yang ketat," ungkapnya.

Rubiantoro memaparkan, protokol kesehatan ketat seperti mewajibkan petugas tol menggunakan masker, sarung tangan dan/atau faceshield tetap dilakukan. Selain itu, Hutama Karya juga secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan di gerbang tol, sepanjang jalan tol, dan kantor operasional, serta melakukan pengetesan Covid-19 kepada petugas tol secara rutin.

Menurut dia, perseroan ingin memastikan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik di masa pandemi Covid-19, khususnya bagi pengguna jalan di setiap ruas tol yang dikelolanya.

"Kami juga menghimbau seluruh pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam mengemudi serta mematuhi PPKM Darurat dengan tidak bepergian keluar rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak," imbuh Rubiantoro.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Indonesia Bakal Punya 5.103 Km Jalan Tol di 2024

Pengendara melintas di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ciledug, Jakarta, Senin (18/6). Sebelumnya, kenaikan tarif tol direncanakan pada 13 Juni 2018 namun berubah menjadi 20 Juni 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menargetkan pada tahun 2024 panjang jalan tol di Indonesia bertambah dari 2.386 km menjadi 5.103 km.

"Untuk terus meningkatkan kelancaran logistik saat ini telah beroperasi jalan tol sepanjang 2.386 km dan pada tahun 2024, ditargetkan panjang tol di Indonesia bertambah menjadi 5.103 km," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang disampaikan oleh Widyaiswara Ahli Utama Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga dikutip dari Antara, Selasa (13/7/2021).

Menteri PUPR juga menambahkan bahwa pada tahun 2021 ini, 19 ruas tol akan diselesaikan sepanjang 406 km. Saat ini sebagian telah dioperasikan sebanyak 7 ruas sepanjang 52 km, antara lain Tol Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran sepanjang 14,2 km.

"Untuk jalan tol, pembangunannya tidak berdiri sendiri, namun harus dikaitkan dengan pengembangan kawasan-kawasan produktif, seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, pelabuhan untuk meningkatkan kelancaran logistik," katanya.

Sebagai contoh Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan kawasan industri dengan pelabuhan, diantaranya kawasan Kawasan Lampung Industrial Park dengan Pelabuhan Panjang, Lampung dan Bakauheuni.

Tol Trans Jawa dibangun untuk mendukung konektivitas Kawasan Industri (KI) di Jawa diantaranya KI Jababeka, Karawang, KI Subang di Jawa Barat dan KI Batang di Jawa Tengah dengan pelabuhan seperti Pelabuhan Merak dan Tanjung Priok. Selain itu, Tol Makassar New Port yang menghubungkan kota Makassar dengan pelabuhan.


Pembangunan Infrastruktur

Kendaraan melintasi Gerbang Tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Senin (18/1/2021). PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan penyesuaian tarif tol lingkar luar Jakarta (JORR) seperti W2S, W2U, S, E, Ulujami-Pondok Aren, ATP, dan Bintaro Viaduct-Pondok Ranji. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, agenda pembangunan infrastruktur bertujuan untuk pembangunan infrastruktur pelayanan dasar yang difokuskan pada keselamatan dan keamanan transportasi, pembangunan konektivitas multimoda bagi peningkatan pelayanan sistem logistik nasional yang lebih efisien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing, serta pembangunan infrastruktur perkotaan.

Target pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan antara lain 2.500 km jalan tol baru dan/atau beroperasi, 3.000 km jalan nasional baru, 38.726 m jembatan dibangun dan 31.053 m flyover dan underpass.

Dari target tersebut, pada tahun 2020 telah direalisasikan antara lain 246 km pembangunan jalan tol, 463 km pembangunan jalan baru, 16.923 m pembangunan jembatan dan 987 m pembangunan flyover/underpass.

"Sebagai prioritas selama periode 2020-2024, beberapa major projects infrastruktur yang ditetapkan antara lain pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Jalan Trans Papua dan Jalan Trans/Lingkar Pulau Terluar/Tertinggal (Morotai, Nias, Saumlaki, Sumba, dll) untuk penguatan konektivitas," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya