IHSG Tinggalkan Posisi 6.000, Investor Asing Lepas Saham BBCA hingga AMRT

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu, 14 Juli 2021, IHSG turun 0,06 persen ke posisi 6.008,24.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Jul 2021, 09:24 WIB
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal sesi perdagangan Rab (14/7/2021). Tekanan terhadap IHSG mengikuti wall street yang merosot dan bursa saham Asia Pasifik beragam.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun 0,06 persen ke posisi 6.008,24. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 0,03 persen ke posisi 6.010. Indeks saham LQ45 susut 0,69 persen ke posisi 820,80. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. IHSG bergerak di kisaran 5.997.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.013,04 dan terendah 5.957,04. Sebanyak 238 saham melemah sehingga menekan IHSG. 118 saham menguat dan 152 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.170.339 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,1 triliun.

Sebagian besar sektor saham melemah dan menguat. Indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 0,91 persen, IDXIndustry merosot 0,89 persen, dan IDXFinance turun 0,60 persen.

Indeks sektoral saham IDXTechno naik 0,60 persen, sektor saham IDXHealth mendaki 0,48 persen dan IDXTrans naik 0,38 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham NASA naik 26,72 persen

-Saham ABMM naik 20,50 persen

-Saham NICL naik 20,49 persen

-Saham TIRA naik 17,24 persen

-Saham SSTM naik 13,23 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham IPAC turun 9,89 persen

-Saham PGJO turun 7 persen

-Saham SKBM turun 6,99 persen

-BSIM turun 6,97 persen

-Saham MSIN turun 6,92 persen


Aksi Investor Asing

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham INCO senilai Rp 21,9 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 3,4 miliar

-Saham ICBP senilai Rp 2,6 miliar

-Saham PRDA senilai Rp 2,1 miliar

-Saham MNCN senilai Rp 1,5 miliar

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 67,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 10,5 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 10,3 miliar

-Saham ASII senilai Rp 7,1 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 4,5 miliar


Bursa Saham Asia

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hang Seng turun 0,72 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,31 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 25 persen.

Indeks saham Shanghai melemah 0,98 persen, indeks saham Singapura turun 0,06 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,29 persen.

Berdasarkan laporan Ashmore Asset Management, bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan 13 Juli 2021. Hal in setelah inlfasi melonjak pada Juni dan merupakan terbesar sejak 2008.

10 dari 11 kelompok industri utama turun dengan sektor saham real estate dan konsumen melemah. Sektor saham teknologi memimpin penguatan. Indeks Russell 2000 turun 1,9 persen terbesar dalam tiga minggu.

Saham bank merosot setelah JP Morgan dan Goldman Sachs mulai rilis laporan keuangan dengan hasil beragam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya