Atlet sepeda jalan dari tim pengungsi Afghanistan Masomah Ali Zada tersenyum saat berpose dengan kausnya yang dihiasi Cincin Olimpiade di World Cycling Center (CMC) di Aigle (1/7/2021). Masomah Ali Zada akan berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020. (AFP/Fabrice Coffrini)
Atlet sepeda Afghanistan Masomah Ali Zada bersiap latihan untuk bersaing di Olimpiade Tokyo di World Cycling Center (CMC) di Aigle (1/7/2021). Wanita berusia 24 tahun itu pernah dilempari batu dan diserang secara fisik di tanah kelahirannya. (AFP/Fabrice Coffrini)
Atlet sepeda Afghanistan Masomah Ali Zada selama sesi pelatihan di World Cycling Center (CMC) di Aigle (1/7/2021). Masomah Ali Zada diserang karena berani mengenakan pakaian olahraga dan mengendarai sepeda di depan umum. (AFP/Fabrice Coffrini)
Atlet sepeda Afghanistan Masomah Ali Zada tiba untuk sesi pelatihan di World Cycling Center (CMC) di Aigle (1/7/2021). Masomah Ali Zada akan bersaing di Olimpiade 2020 untuk Tim Pengungsi Olimpiade. (AFP/Fabrice Coffrini)
Atlet sepeda Afghanistan Masomah Ali Zada bersiap untuk sesi pelatihan di CMC di Aigle (1/7/2021). Ia merasa berkewajiban untuk mewakili 82 juta orang di seluruh dunia yang terpaksa meninggalkan rumah mereka baik di dalam negara mereka atau sebagai pengungsi. (AFP/Fabrice Coffrini)
Atlet sepeda Afghanistan Masomah Ali Zada selama sesi pelatihan di World Cycling Center (CMC) di Aigle (1/7/2021). Dia juga melihat dirinya sebagai perwakilan perempuan yang hidup dalam masyarakat represif, dan olahragawan yang mengenakan jilbab. (AFP/Fabrice Coffrini)
Atlet sepeda Afghanistan Masomah Ali Zada mengenakan kacamata bersiap untuk sesi pelatihan di CMC di Aigle (1/7/2021). Masomah Ali Zada akan berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020. (AFP/Fabrice Coffrini)