Pengusaha soal Vaksinasi Berbayar: Sah-sah Saja buat yang Mampu

Awalnya, vaksinasi berbayar akan dijalankan PT Kimia Farma mulai 12 Juli 2021. Namun kebijakan ini kemudian ditunda.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jul 2021, 11:42 WIB
Presiden Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 massal terhadap ribuan tenaga kesehatan yang digelar di Istora GBK, Senayan, Jakarta. (Dok Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Rencana pemerintah menggelar program vaksinasi berbayar atau vaksinasi gotong royong individu menuai dukungan dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI).

Awalnya, vaksinasi berbayar akan dijalankan PT Kimia Farma mulai 12 Juli 2021. Namun kebijakan ini kemudian ditunda.

Pengusaha memberikan dukungan karena melihat vaksinasi individu ini ditujukan dalam rangka pencepatan pemerataan vansinasi Covid-19, sehingga memiliki kekebalan komunal atau herd immunity.

Ketua Umum DPD HIPPI Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, vaksinasi berbayar ini sama sekali tidak akan mengganggu program vaksinasi gratis.

Sebab ini ditujukan kepada kelompok masyarakat yang memiliki kemampuan atau pengusaha dengan jumlah tenaga kerja yang tidak banyak serta orang asing yang tidak dapat akses vaksin gratis.

"Jika ada kelompok masyarakat yang ingin divaksin segera dan memiliki kemampuan untuk membayar dan pemerintah menyediakan akses itu, kan sah-sah saja," kata dia kepada Merdeka.com, Rabu (14/7/2021).

Dia juga mengingatkan jika program ini kan tidak ada pemaksaan atau kewajiban ini hannya salah satu opsi atau pilihan bagi mereka yang memiliki kemampuan

Dia mengatakan, keputusan vaksinasi  berbayar ini sudah ditetapkan pemerintah melalui Kemenkes. Bahkan sudah ada regulasinnya/aturannya hingga penetapan harganya. Sehingga tidak ada yang perlu diperdebatkan.

"Kita memiliki kelas menengah baru yang mencapai 50 juta, dan mereka ini berpotensi menjadi peserta vaksin gotong rotong mandiri berbayar," jelasnya.

 

Saksikan Video Ini


Pengusaha Menyayangkan Polemik

Tenaga medis menyuntikan vaksin COVID-19 kepada Karyawan Emtek Grup di Hall SCTV Tower, Jakarta, Jumat (4/6/2021). Vaksinasi Gotong Royong pendanaannya dibebankan kepada badan hukum atau badan usaha. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sarman memperkirakan, jika ini sudah berjalan secara efektif bersamaan dengan vaksin gratis, maka target vaksin 2 juta per hari pada bulan Agustus akan dapat tercapai.

Syukur-syukur kata dia, bisa lebih. Dengan demikian tentu ini akan semakin mempercepat keluar dari krisis Covid-19.

"Kondisi pengusaha saat ini sudah sangat tertekan, kita ingin kepastian dan jaminan agar kita cepat keluar dari badai ini, tentu vaksinasi ini menjadi andalan kita. Jika masyarakat kita sudah mayoritas divaksin tentu akan mempercepat proses pemulihan ekonomi kita," jelasnya.

Di sisi lain, pengusaha juga menyayangkan terjadinya polemik atas program ini. Padahal menurut dia ini merupakan pengembangan program vaksin gotong yang digagas oleh pelaku usaha melalui Kadin.

Sarman ingin semua melihat program ini dalam perspektif upaya bersama memerangi Covid-19 menuju percepatan pemulihan ekonomi, menyelamatkan nasib pengusaha, pekerja dan pendapatan masyarakat termasuk anak anak bangsa yang sudah terkena PHK untuk dapat bekerja kembali.

"Kami berharap agar vaksinasin gotong rotong individu ini dapat segera di jalankan oleh PT Kimia Farma melalui gerainya yang tersebar diseluruh Indonesia," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya