Kapan Pandemi COVID-19 Berakhir? Jubir Wiku: Ditentukan Seserius Apa Kita Disiplin

Soal kapan pandemi COVID-19 berakhir, Jubir Wiku Adisasmito tegaskan hal itu ditentukan seserius apa kita disiplin menjalankan protokol kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Jul 2021, 06:00 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Marji)

Liputan6.com, Jakarta Terkait kapan pandemi COVID-19 berakhir, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan, hal itu ditentukan seserius apa kita disiplin mematuhi protokol kesehatan juga aturan terkait kebijakan Pemerintah yang dilakukan saat ini.

"Kapan pandemi COVID-19 ini berakhir, ditentukan dengan seserius apa dalam berkomitmen untuk disiplin protokol kesehatan, serta ketegasan pemerintah pusat maupun daerah menindak tegas pelanggaran oleh individu, kelompok masyarakat atau institusi," tegas Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (13/7/2021).

Upaya melindungi diri dan orang-orang terdekat, menurut Wiku, sebenarnya sangat mudah dilakukan. Misalnya menolak kunjungan atau ajakan berkumpul yang berpotensi meningkatkan penularan virus Corona manfaatkan sebaik mungkin apabila memiliki kesempatan untuk WFH (Work From Home).

"Sebisa mungkin tidak keluar rumah untuk keperluan yang tidak mendesak. Bagi yang terpaksa harus keluar rumah untuk bekerja, mohon menggunakan masker dengan baik dan benar, dan selalu mencuci tangan atau minimal membawa hand sanitizer," pesannya.

"Jangan membuka masker di tempat keramaian, apalagi pada saat berbicaradengan orang lain. Saya turut mendoakan semoga kita semua yang terpaksa tetapharus keluar rumah untuk bekerja agar selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan diberikan kesehatan agar terhindar dari COVID-19."

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Kepatuhan Warga Pakai Masker Kurang dari 60 Persen

Petugas Satpol PP menghukum warga yang terjaring razia masker di kawasan Tanjung Duren, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Satpol PP terus menindak warga yang melanggar protokol kesehatan selama PSBB transisi dengan sanksi kerja sosial di sarana umum atau membayar denda. (merdeka.com/Imam Buhori)

Perkembangan terkini mengenai kepatuhan protokol kesehatan, data Satgas COVID-19 pekan ini terjadi kenaikan jumlah kelurahan yang kepatuhan warga memakai masker kurang dari 60 persen. Pada pekan sebelumnya sebanyak 2.654 kelurahan/desa, kini menjadi 3.455 kelurahan/desa.

Rincian tersebut antara lain:

1. Jawa Timur 569 kelurahan/desa tidak patuh

2. Aceh 558 kelurahan/desa tidak patuh

3. Jawa Barat 481 kelurahan/desa tidak patuh

4. Jawa Tengah 270 kelurahan/desa tidak patuh

5. Gorontalo 212 kelurahan/desa tidak patuh

“Ini menunjukkan, semakin bertambahnya kelurahan/desa yang warganya abai dalam menjalankan protokol Kesehatan,” ujar Wiku Adisasmito.

Wiku kembali mengingatkan, penanganan COVID-19 dengan meningkatkan fasilitas kesehatan mungkin saja dapat membantu penanganan pada orang yang sudah terinfeksi COVID-19. Namun, tidak akan pernah cukup apabila orang yang terinfeksi jumlahnya terus meningkat dan tidak terkendali.

Upaya jangka panjang,murah, dan paling cepat yakni terus meningkatkan kedisiplinan menjaga jarak, memakai masker, dan menjaga kebersihan diri.


Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya