Semerbak Cairan Mawar Hasil Olahan Santri di Garut Saat Pandemi

Kandungan nutrisi yang terkandung dalam bunga mawar atau Rosa Centifolia memang cukup efektif diserap tubuh, sehingga memberikan kesehatan bagi kulit.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 15 Jul 2021, 11:00 WIB
Bunga mawar atau Rosa Centifolia memang cukup efektif diserap tubuh, sehingga memberikan kesehatan bagi kulit. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Covid-19, tak membuat Aceng Cecep Ikmal, 37 tahun mati kreasi untuk berbisnis saat pandemi. Salah satu santri Pesantren Sadang Lebak, Wanaraja, Garut, Jawa Barat ini, berhasil mengolah ekstrak bunga mawah menjadi air kecantikan.

“Potensinya cukup bagus, lagian pengolahannya terbilang mudah,” ujarnya, Rabu (14/7/2021).

Menurut Cecep, kandungan nutrisi yang terkandung dalam bunga mawar atau Rosa Centifolia memang cukup efektif diserap tubuh, sehingga memberikan kesehatan bagi kulit.

“Dalam kitab disebutkan kata baginda Rosululloh jika ingin tahu harumnya surga, salah satunya adalah bunga mawar,” kata dia.

Bahkan dalam cerita masyarakat cara turun temurun ujar dia, keberadaan bunga mawar mampu mengusir dari ancaman roh halus yang kerap membanggu. “Bunga mawar itu salah satu tumbuhan yang dibenci setan,” kata dia.

Selain itu, pengolahan ekstrak bunga mawar menjadi air kecantikan memberikan banyak manfaat, terutama dijadikan ladang bisnis saat pandemi yang tepat bagi Anda. “Bisa buka lapangan kerja, alhamdulillah sudah ada beberapa pegawai warga sekitar yang kami perbantukan,” kata dia bangga.

Saat ini luasan kebun mawar yang dikelola pesantren sekitar satu hektar. Selain menjual bunga mawar segar, Cecep mengaku siap melayani permintaan bibit bunga mawar, hingga konsultasi mengenai pola tanam yang tepat bagi tanaman mawar.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:


Proses Pembuatan

Produk air kesehatan mawar produk santri Sadang Lebak, Wanaraja, Garut, Jawa Barat, menjadi solusi tepat untuk menjaga kesehatan kulit anda. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Cecep menyatakan, produk air kecantikan ekstrak mawar yang ia hasilkan diperoleh melalui proses destilasi atau penguapan yang dihasilkan dari pemanasan yang optimal. “Prosesnya mudah cukup dengan penguapan atau distilasi,” kata dia.

Caranya, pisahkan kelopak dari batang lalu rendam menggunakan air hangat untuk menghilangkan residu yang tersisa dari bunga. Campurkan kelopak mawar dengan air distilasi dengan komposisi yang seimbang agar tidak terlalu encer.

Kemudian panaskan hingga sempurna selama 4 jam hingga warna kelopak mawar memudar, untuk menghasilkan air mawar yang diharapkan. “jangan lupa saring agar kejernihan air terjaga,” kata dia.

Cecep menyatakan, untuk mendapatkan air penguapan yang optimal, usahakan menggunakan bunga mawar dengan usia di atas 3 bulan, sehingga menghasilkan warna air dan wangi yang cukup.

“Biasanya dari 5 kg bunga mawar, bisa menghasilkan sekitar delapan liter air destilasi,” kata dia.

Agar lebih mudah digunakan bagi kulit Anda, usahakan produk cairan mawar hasil distilasi ini gunakan botol semprotan. Jika disimpan dalam lemari es, air mawar bisa bertahan hingga satu bulan.

Selain menghasilkan wangi yang khas, cairan mawar hasil distilasi ini memiliki banyak manfaat bagi kulit, mulai menyeimbangkan PH kulit, menghilangkan flek hitam, jerawat, menghilangkan ketombe, melembabkan kulit, hingga menjadi Toer untuk menahan rambut dari kerontokan.

“Produk kami juga bisa digunakan saat mandi, sehingga tubuhnya menjadi harum,” kata dia bangga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya