Liputan6.com, Cirebon - Semangat dan keinginan besar enam pemuda asal Desa Sindang Jawa Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon mengelola bisnis ternak domba dianggap membuahkan hasil.
Desa tersebut kini dikenal dengan Kampung Domba. Bisnis ternak domba digagas oleh enam pemuda desa yang belum memiliki penghasilan tetap.
"Tidak punya dasar atau pengetahuan tentang ternak domba. Kami hanya modal membaca dan terus berusaha," kata salah seorang pendiri usaha [Kampung Domba](https://www.liputan6.com/tag/cirebon ""), Begi, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga
Advertisement
Begi bersama lima rekan yang lain memberdayakan masyarakat sekitar. Masyarakat diberi edukasi segala hal tentang domba, mulai dari pengembangbiakan sampai mengolahnya.
Memanfaatkan lahan kurang dari satu hektare, Kampung Domba Cirebon yang didirikan sejak 2016 lalu, bermula dengan ide patungan membeli domba untuk dikembangbiakan. Dari modal patungan tersebut, mereka mampu membeli 10 ekor domba untuk dikembangbiakkan. Setelah pengembangbiakan domba dianggap cukup. Para pemuda itu kemudian membeli 10 ekor domba untuk penggemukan.
"Modal kurang lebih Rp18 juta dan kami membeli 10 untuk pengembangbiakan, juga kandang. Awalnya domba kami urus sendiri, tapi, karena dirasa cukup kewalahan kami beri kepercayaan kepada para warga," kata Begi.
Saksikan video pilihan berikut ini
Libatkan Warga
Warga sekitar yang bersedia membantu usaha ternak domba diberdayakan sebagai pengembala hingga olahan daging domba untuk keperluan aqiqah.
Dalam pemberdayaannya, mereka menggunakan sistem bagi hasil dengan warga yang turut serta mengembangkan kampung domba.
"Presentasinya 60 berbanding 40 jadi 60 persen untuk warga dan kami yang 40 persen karena kami beranggapan mereka yang menggembala sampai mengolah daging bekerja lebih berat," ujar dia.
Kampung Domba Cirebon tidak hanya melayani pembelian hewan kurban. Dia kerap melayani pesanan domba untuk keperluan aqiqah.
Hingga saat ini, Kampung Domba Cirebon memiliki delapan karyawan. Mereka berasal dari pemuda sekitar Kampung Domba.
Harga jual domba untuk hari biasa ataupun kurban sekitar Rp1 juta sampai Rp6 juta per ekor.
"Omzet lumayan bisa dapat ratusan juta tapi ketika pandemi Covid-19 menurun bahkan per bulan hanya tiga ekor domba yang terjual," kata dia.
Namun demikian, dia berharap proses usaha yang dirintis memotivasi pemuda lain khususnya di wilayah Desa Sindang Jawa. Baginya, sudah saatnya pemuda Cirebon berganti pemikiran agar tidak selalu bekerja kepada orang lain.
"Mulai saat ini harus bisa mengembangkan daerah sendiri. Tidak perlu jauh keluar kota, kalau di tempat sendiri bisa menghasilkan. Asal punya keinginan, pasti bisa," ujar dia.
Advertisement