Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menargetkan pertumbuhan pendapatan dari lini bisnis logistik minimal 30 persen hingga akhir 2021.
Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto menerangkan, lini bisnis tersebut mengalami kenaikan permintaan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat pandemi COVID-19. Hal itu sejalan dengan peningkatan transaksi perdagangan, utamanya yang berbasis online atau e-commerce.
Advertisement
Prodjo mengatakan, volume pengiriman lini bisnis logistik perseroan, Anteraja, telah meningkat drastis. Dengan pengiriman tertinggi dalam satu hari mencapai 1,3 juta pengiriman paket.
"Untuk rerata selama tahun 2021 diharapkan bisa mencapai 600-660.000 pengiriman per hari. Dari sisi revenue diharapkan mencapai tingkat pertumbuhan minimum sekitar 30 persen,” kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (14/7/2021).
Memang, selama pemberlakuan PPKM terjadi beberapa hambatan, antara lain keterlambatan pengiriman yang disebabkan penutupan beberapa jalur jalan. Namun, Prodjo mengaku konsumen dan penjual cukup mengerti situasi tersebut. Sehingga kendala tersebut tak banyak mengganggu kelangsungan bisnis Perseroan.
"Dalam masa PPKM, ada beberapa hambatan mengenai keterlambatan pengiriman yang disebabkan penutupan beberapa jalur jalan. Tetapi para konsumen dan penjual cukup mengerti situasi yang sulit ini," kata dia.
Di sisi lain, Perseroan mengungkapkan lini bisnis lelang mobil PT JBA Indonesia (JBA), anak usaha Adi Sarana Armada, sempat menuai kendala pada awal pandemi tahun lalu.
Peserta lelang tidak dapat dihadirkan karena adanya pembatasan sosial. Namun, saat itu juga, JBA sudah melaksanakan lelang bidding online. Sehingga peserta lelang sudah terbiasa dengan e-auction. "Sehingga volume transaksi lelang tidak terdampak,” ujar Prodjo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja 2020
Sepanjang 2020 Perseroan mencatatkan pendapatan Rp 3,03 triliun. Realisasi pendapatan itu tumbuh 30,12 persen dari periode 2019 sebesar Rp 2,33 triliun. Kinerja perseroan tersebut didukung dari stabilnya kinerja masing-masing lini bisnis.
Pada lini bisnis lelang tumbuh 21,75 persen, bisnis logistik tumbuh 22,81 persen, dan bisnis rental naik 1,17 persen. Dari raihan itu, Perseroan berhasil mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 21,06 persen menjadi Rp 87,14 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 110,40 miliar.
Advertisement