Liputan6.com, Jakarta - Sistem layanan Customs Excise Information System and Automation (CEISA) yang dikelola Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih alami gangguan sejak Kamis (8/7/2021) lalu. Imbasnya, barang kiriman eksportir jadi tertahan lama di pelabuhan sehingga memakan ongkos besar.
Menindaki situasi ini, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Kemenkeu Syarif Hidayat mengatakan, Direktorat Jenderal Bea Cukai saat ini tengah berembuk agar layanan online kepabeanan bisa segera normal kembali.
Advertisement
"Izin saya siapkan dulu ya, ini sedang rapat masalah CEISA tersebut," kata Syarif Hidayat kepada Liputan6.com, Rabu (14/7/2021).
Melalui keterangan yang disampaikannya, Syarif menyatakan, pihak Bea Cukai kini tengah bekerja keras menangani sejumlah gangguan pada sistem CEISA.
"Penanganan dilakukan terhadap pemulihan sistem dan juga penanganan di lapangan berupa penyediaan layanan secara manual bagi beberapa layanan yang masih terkendala secara sistem," jelas dia.
Hasil dari penanganan, Syarif melanjutkan, saat ini beberapa aplikasi dalam Sistem CEISA secara bertahap telah kembali berjalan dan performanya tetap di monitor.
"Kami harapkan sistem CEISA dapat kembali berjalan normal secara penuh dalam waktu dekat," pungkas Syarif.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Layanan Online CEISA Bea Cukai Terganggu, Eksportir Berang
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menginformasikan jika sistem layanan Customs Excise Information System and Automation (CEISA) mengalami gangguan sejak Kamis 8 Juli 2021.
Oleh karenanya, layanan kepabeanan dan cukai secara online saat ini masih belum berjalan lancar, sehingga pihak eksportir diarahkan mengikuti panduan layanan manual di kantor Bea Cukai terdekat.
"Sahabat BC, saat ini sedang dilakukan pemutakhiran layanan CEISA untuk mengatasi kendala yang terjadi beberapa waktu terakhir. Saat pemutakhiran berlangsung, beberapa layanan tidak dapat diakses," tulis akun Twitter @beacukaiRI, Senin 12 Juli 2021.
Hal itu membuat sejumlah eksportir bertanya-tanya dan berang lantaran CEISA sangat penting untuk mengurus nota pelayanan ekspor (NPE) hingga pengurusan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
Gangguan ini pun membuat barang kiriman eksportir tertahan di pelabuhan selama berhari-hari. Itu lantas menjadikan biaya yang dikeluarkan semakin tinggi lantaran kontainer menginap terlalu lama di pelabuhan.
"Hai, ada estimasi nya sampe kpn ga ya? Soalnya jujur saya ini kena charge biaya gudang dr jasa pengiriman. ini klo sistem dr becuk msih jg ga bs digunain… ini mau brp juta hrs saya keluarin. Tolong saya jg org teknologi. Utk pemutakhiran suatu sistem hrsnya ada timeline yg jelas," tulis akun @miss_seoulmate.
"Min masih belum tau sampai kapan untuk kembali normal? Cara manual pib belum ada tahapannya min, cara cek manifest yang biasa di protal pengguna jasa skrng cek dmna min? Beneran saya sampe sakit kepala min tkt imun saya menurun," tulis akun @fireboolt.
Menjawab seluruh keresahan eksportir, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyampaikan jika beberapa layanan pada portal CEISA kini sudah bisa berjalan per Rabu (14/7/2021) siang ini, meski belum seluruhnya.
"Saat ini beberapa aplikasi telah berjalan sambil kami pantau performa layanan. Informasi akan kami perbarui secara berkala ya kak," tulis @beacukaiRI.
Advertisement