Liputan6.com, Wina - Indonesia telah mengakhiri masa kepemimpinannya sebagai Presiden Dewan Pembangunan Industri (Industrial Development Board/IDB).
Sesi ke-48 pada Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) terhitung mulai tanggal 12 Juli 2021.
Advertisement
Serah terima keketuaan dilaksanakan pada pertemuan hari pertama Sesi ke-49 IDB yang diselenggarakan pada tanggal 12 – 15 Juli 2021, demikian disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari KBRI Wina, Rabu (14/7/2021).
Indonesia diwakili Wakil Tetap RI di Wina, Dubes Darmansjah Djumala, selanjutnya menyerahkan jabatan Presiden IDB kepada Polandia yang diwakili oleh Wakil Tetap Polandia di Wina, Dubes Dominika Krois.
"Saya berterima kasih atas dukungan negara anggota, Sekretariat UNIDO dan semua pihak terkait selama kepemimpinan Indonesia pada IDB UNIDO. Mewakili Pemerintah Indonesia, saya juga ingin menyampaikan dukungan penuh kami bagi Presiden IDB baru yakni Dubes Dominika Krois dari Polandia," ujar Dubes Djumala pada saat pidato pembukaan pertemuan IDB Sesi ke-49.
Selaku Presiden IDB UNIDO Sesi ke-48, Indonesia telah memimpin sekitar 14 pertemuan dan berbagai proses penting pada UNIDO yang berfokus pada pengembangan sektor industri termasuk UMKM dan industri 4.0 yang selaras dengan program Pemerintah Indonesia.
Beberapa pertemuan dan proses penting yang dipimpin Indonesia secara langsung adalah proses penyusunan masukan UNIDO terkait pembangunan berkelanjutan kepada High Level Political Forum UN ECOSOC dan Proses Pemilihan Calon Dirjen UNIDO baru periode 2021 – 2025.
"Dengan terlibat dalam berbagai pertemuan dan proses penting di UNIDO, Indonesia telah menempatkan diri pada posisi strategis dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan sektor industri di forum multilateral," kata Dubes Djumala.
UNIDO Soal Aspek Strategis
IDB merupakan satu dari tiga organ utama di bawah UNIDO yang membahas aspek-aspek strategis organisasi dan dilaksanakan tiap tahun.
Organ utama lainnya adalah Sidang Umum (General Conference) yang dilakukan dua tahun sekali dan Komite Program dan Anggaran (Programme and Budget Committee/PBC) yang dilangsungkan tiap tahun. Beberapa tahun terakhir Indonesia semakin aktif berperan di berbagai badan PBB di Wina. Di UNIDO, Indonesia terpilih sebagai anggota IDB periode 2019-2023 dan anggota PBC periode 2019-2021.
Di Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Indonesia pernah menjadi Ketua Dewan Gubernur untuk periode 2017-2018 dan Wakil Ketua Sidang Umum ke-64 tahun 2020. Indonesia juga terpilih kembali sebagai auditor eksternal IAEA untuk periode 2020-2021.
Keaktifan Indonesia di organisasi internasional ini sejalan dengan kebijakan Menlu RI yang tercakup dalam Prioritas 4+1, terutama peningkatan peran kepemimpinan Indonesia di tataran global.
Peran Indonesia di berbagai forum di badan-badan PBB di Wina tersebut menunjukkan semakin diakuinya peran dan kiprah kepemimpian Indonesia di dunia internasional.
Advertisement