Liputan6.com, Cape Town - Pemerintah Afrika Selatan menyanggah hoaks yang beredar menyatakan bahwa seks dapat menyembuhkan COVID-19.
Hoaks itu muncul setelah dokumen palsu mengatasnamakan pemerintah beredar, yang mengklaim bahwa "empat hingga enam jam" melakukan hubungan seks dalam sehari adalah satu-satunya cara untuk mencegah penularan Virus Corona COVID-19, seperti dikutip dari laman The Sun, Rabu (14/7/2021).
Advertisement
Meskipun penuh dengan kesalahan ejaan dan kesalahan faktual, dokumen itu dibagikan secara luas di media sosial Afrika Selatan.
Dr Garth Japhet, dari departemen kesehatan pemerintah, meminta masyarakat untuk "berhenti sejenak sebelum Anda memposting karena, seperti halnya virus, kita masing-masing memiliki kekuatan untuk memutuskan mata rantai infeksi dan melindungi diri kita sendiri dan orang lain."
Dokumen palsu itu mengklaim, "Satu-satunya cara kita bisa mengalahkan COVID-19. Mari kita menjaga semua orang di dalam ruangan setidaknya empat sampai enam jam sehari kami mengkonfirmasi bahwa seks adalah satu-satunya obat yang dapat digunakan untuk saat ini."
"Mari kita coba membuat putaran sebanyak yang kita bisa setidaknya empat hingga lima per hari sampai pemberitahuan lebih lanjut."
"Ini hanya untuk orang tua yang sehat dan kuat. Bersama-sama kita menaklukkan."
Justru Seks Berpotensi Menyebarkan COVID-19
Jauh dari menyembuhkan, berhubungan seks justru meningkatkan penularan virus corona.
Virus bisa menyebar melalui pernapasan yang dikeluarkan ketika seseorang bersin atau berbicara begitu dekat dengan orang yang terinfeksi membuat infeksi sangat mungkin terjadi.
Dr William F Marshall, dari Mayo Clinic, mengatakan: "Bersentuhan dengan ludah seseorang melalui ciuman atau aktivitas seksual lainnya dapat membuat Anda terkena virus."
Advertisement