FOTO: Bertahan Hidup di Masa Pandemi dengan Bunga Matahari

Pandemi Covid-19 menyebabkan Budi kehilangan mata pencaharian sebagai penjual tiket pertandingan olahraga dan beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari dengan memanfaatkan lahan kosong yang berada di kolong Tol Becakayu

oleh Arny Christika Putri diperbarui 14 Jul 2021, 17:30 WIB
Bertahan Hidup di Masa Pandemi dengan Bunga Matahari
Pandemi Covid-19 menyebabkan Budi kehilangan mata pencaharian sebagai penjual tiket pertandingan olahraga dan beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari dengan memanfaatkan lahan kosong yang berada di kolong Tol Becakayu
Budi (63) melakukan perawatan kebun bunga matahari di kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (14/7/2021). Pandemi Covid-19 menyebabkan Budi kehilangan mata pencaharian sebagai penjual tiket pertandingan olahraga dan beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Budi (63) melakukan perawatan kebun bunga matahari di kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (14/7/2021). Budi beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari dengan memanfaatkan lahan kosong yang berada di kolong Tol Becakayu untuk menyambung hidup keluarganya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Budi (63) melakukan perawatan kebun bunga matahari di kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (14/7/2021). Pandemi Covid-19 menyebabkan Budi kehilangan mata pencaharian sebagai penjual tiket pertandingan olahraga dan beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Budi (63) melakukan perawatan kebun bunga matahari di kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (14/7/2021). Budi beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari dengan memanfaatkan lahan kosong yang berada di kolong Tol Becakayu untuk menyambung hidup keluarganya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Budi (63) melakukan perawatan kebun bunga matahari di kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (14/7/2021). Pandemi Covid-19 menyebabkan Budi kehilangan mata pencaharian sebagai penjual tiket pertandingan olahraga dan beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Budi menunjukkan benih bunga matahari yang dijualnya di kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (14/7/2021). Benih bunga matahari yang dijual Budi dibanderol dengan harga Rp50 ribu per 200 biji. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Kendaraan melintasi kebun bunga matahari milik Budi di kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (14/7/2021). Budi beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari dengan memanfaatkan lahan kosong yang berada di kolong Tol Becakayu untuk menyambung hidup keluarganya. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Budi (63) melakukan perawatan kebun bunga matahari di kawasan Kalimalang, Jakarta, Rabu (14/7/2021). Pandemi Covid-19 menyebabkan Budi kehilangan mata pencaharian sebagai penjual tiket pertandingan olahraga dan beralih profesi menjadi petani benih bunga matahari. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya