Liputan6.com, Lahore - Seiring dengan pelonggaran penguncian wilayah terbatas (smart lockdown) akibat pandemi COVID-19 oleh Pemerintah Pakistan, KBRI Islamabad mendirikan Warung Konsuler untuk membantu dan membina para WNI di masa new normal.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2021 di kota Lahore, Provinsi Punjab (350 km dari ibukota Islamabad) yang sebelumnya memiliki angka kasus infeksi COVID-19 tertinggi di Pakistan selain Provinsi Sindh, Balochistan, Khyber Pakhtunkhwa dan Islamabad.
Advertisement
Kegiatan pembinaan masyarakat dan Warung Konsuler pada masa new normal ini dilakukan, mengingat kebutuhan dan permintaan WNI yang berdomisili di Lahore, Pakistan.
Pelayanan kekonsuleran yang diberikan KBRI Islamabad meliputi pengambilan data biometri untuk pembuatan dan perpanjangan paspor, lapor diri, pembuatan surat keterangan lahir, dan surat keterangan lain, demikian disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari KBRI Islamabad, Kamis (14/7/2021).
Kegiatan juga dilakukan dalam rangka koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Situasi dan Perlindungan Warga Negara Indonesia KBRI Islamabad terkait penyebaran virus korona (COVID-19).
Kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol keselamatan COVID-19, antara lain pengukuran suhu tubuh, penggunaan masker, dan hand sanitizer.
Acara perkenalan dengan masyarakat Indonesia merupakan permintaan WNI di Lahore sekaligus acara perkenalan Duta Besar RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio dengan para WNI yang bermukim di Lahore sejak penyerahan surat kepercayaan kepada Presiden Pakistan pada bulan November 2020 lalu.
Acara pertemuan tatap muka terbatas yang sudah lama ditunggu para WNI tersebut dilaksanakan sesuai standar protokol kesehatan yang ketat.
"Kita harus disiplin menerapkan standar protokol kesehatan di setiap acara yang melibatkan banyak orang," ujar mantan Wakil Dubes RI di Inggris ini.
Dubes Adam mengaku senang atas kondisi para WNI yang tampak sehat dan ceria meskipun dalam kondisi belum sepenuhnya normal.
"Pertemuan ini untuk mendengarkan secara langsung dan memastikan kondisi WNI di Lahore, Pakistan bahwa semua dalam kondisi sehat walafiat," ungkap ujar mantan Kepala Biro Umum Kemlu ini.
Informasi Soal Peraturan Keimigrasian
Dalam pembukaan acara, disampaikan informasi terkini jumlah orang yang terpapar virus Corona COVID-19 di Pakistan.
Selain itu, para WNI juga memperoleh informasi terkait kebijakan kekonsuleran dan keimigrasian pada saat pandemi COVID-19, serta informasi tentang manfaat dan tata cara lapor diri di Portal Peduli WNI.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan beberapa informasi terbaru dari Pemerintah Indonesia terkait peraturan keimigrasian dan kekonsuleran.
Para WNI yang hadir juga mendapatkan penjelasan mengenai perlunya untuk mengikuti setiap perkembangan dan informasi yang disediakan melalui media sosial KBRI Islamabad.
Dalam sambutannya, Dubes Adam mengharapkan agar kiranya para WNI dapat memantau sosial media maupun website KBRI Islamabad untuk mendapatkan informasi penting dan terkini, khususnya terkait dengan perkembangan situasi di Pakistan dan informasi kekonsuleran.
KBRI berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para WNI di Pakistan, salah satunya mempermudah akses kekonsuleran bagi para WNI yang tinggal jauh dari Perwakilan.
Para WNI juga dihimbau untuk selalu memperhatikan dokumen ijin tinggal di luar negeri seperti paspor, visa ijin tinggal atau POC (Pakistan Origin Card).
"Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus mematuhi hukum dan aturan keimigrasian di Pakistan," papar Dubes tamatan American University, Washington, AS ini.
Advertisement
Bantuan Logistis KBRI
Dalam kesempatan tersebut, KBRI Islamabad juga menyampaikan bantuan logistik, berupa bahan makanan pokok, masker, vitamin, dan hand sanitizer.
Pelaksanaan kegiatan disesuikan dengan peraturan Pemerintah Pakistan yang terus memperbarui ketentuan pembatasan untuk membendung penyebaran pandemi COVID-19.
Dubes Adam mengimbau seluruh WNI di Pakistan khususnya di Lahore untuk selalu mematuhi ketentuan dan protokol kesehatan yang berlaku, baik dari ketentuan Pemerintah Pakistan agar semua tetap berada dalam keadaan baik dan sehat.
"Kami berharap agar masyarakat Indonesia untuk selalu waspada terhadap pandemi COVID-19, selalu kompak dan berkoordinasi serta selalu menjalin komunikasi dengan KBRI Islamabad terutama dalam kondisi pandemi COVID-19," tutur mantan Direktur Amerika Utara Kemlu ini.
Dalam diskusi, para WNI aktif menyampaikan masukan terkait permasalahan kekonsuleran, kondisi dan situasi di Lahore, hingga membahas potensi promosi budaya Indonesia serta peningkatan people-to-people contact.
Dubes Adam juga menyampaikan apresiasi atas bantuan, kerja sama, dan koordinasi yang baik antara KBRI Islamabad dengan WNI serta PPI di Pakistan khususnya di Lahore pada awal penanganan pandemi COVID-19 hingga saat ini.
Pertemuan tersebut juga dimanfaatkan Satgas penyebaran virus korona (COVID-19) dengan melakukan koordinasi dengan satgas di Provinsi Punjab.
"Satgas ini bersinergi dengan satgas di kota lainnya yang terdapat WNI dan sekaligus melakukan sosialisasi kewaspadaan dan tindakan pencegahan terkait penyebaran COVID-19 kepada para WNI beserta mahasiwa Indonesia di wilayah lainnya di Pakistan," papar Ketua Satgas KBRI Islamabad, Boy Dharmawan.
"KBRI terus memantau dan melakukan koordinasi guna memastikan keberadaan WNI dan mewujudkan perlindungan WNI berjalan dengan maksimal di seluruh wilayah Pakistan menggunakan jaringan komunikasi dan media sosial," ujar pejabat bergelar Minister Counsellor tersebut. Berdasarkan data Worldometers, jumlah kasus COVID-19 di Pakistan pada Juni 2021 mencapai 943,027 dengan angka kematian 21.782 dan sembuh 880 316 orang.
Terkait keberadaan WNI, Boy Dharmawan, menjelaskan berdasarkan catatan KBRI pada Juli 2021, jumlah WNI di Pakistan berjumlah 1.042 yang mana 592 di antaranya merupakan perkawinan campur (mix married).
Sedangkan jumlah mahasiswa dan keluarga (237). Jumlah WNI yang terinfeksi COVID-19 sejumlah 29 orang, 28 telah sembuh dan satu meninggal. Sedangkan WNI yang telah memperoleh vaksin sebanyak 32 orang.