Liputan6.com, Jakarta Di tengah lonjakan kasus pandemi COVID-19 suplemen vitamin D disebut-sebut rajanya vitamin. Di media sosial ramai membahas soal suplemen vitamin ini. Ada yang mengatakan agar imunitas tubuh kuat vitamin ini diperlukan dalam dosis yang tinggi tapi ada juga yang mengatakan tidak perlu sebanyak itu.
Lalu, bagaimana seharusnnya asupan vitamin D?
Advertisement
Memang vitamin D berfungsi membantu dalam memelihara sistem imunitas tubuh. Hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah kebutuhan harian vitamin D pada orang dewasa sehat yakni sekitar 400-600 IU/hari.
Jumlah ini bisa didapatkan dari makanan, berjemur, dan suplemen seperti disampaikan Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada Profesor Zullies Ikawati.
Zullies mengatakan untuk memastikan kadar vitamin D dalam tubuh bisa dengan melakukan tes darah di klinik. Pengukurannya adalah nanogram per mililiter dengan kisaran normal antara 30 hingga 60 nanogram per mililiter.
"Kalau periksa di lab angkanya menunjukkan di atas 30, berarti cukup dipertahankan dengan pola hidup yang sekarang. Seperti apa makan dan minumnya, dan jangan lupa berjemur," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan Andi Khomeini Takdir kepada Liputan6.com.
Jika kurang dari 30ng/ml berarti perlu memperbanyak asupan makanan dari vitamin D. Seperti susu, telur, ikan, dan minyak sehat serta bila perlu suplemen vitamin D. Jangan lupa juga berjemur, seperti kata dokter Koko.
Sementara itu, pada saat seseorang sakit, maka memang diperlukan asupan suplemen vitamin D hingga mencapai ribuan.
"Jika sedang sakit, bisa ditambahakan sampai 5.000 IU per hari," kata Zullies lewat pesan singkat ke Liputan6.com.
Simak Juga Video Berikut
Konsumsi Dosis Tinggi, Bahaya Tidak?
Terkait mengenai batasan jumlah suplemen vitamin D, Zullies mengatakan bahwa memang batas atas untuk vitamin D berbeda-beda di setiap negara. Ada yang mengatakan 5.000 IU tapi ada juga yang menyebut 10.000 IU.
Jika berlebihan mengonsumsi suplemen vitamin D, Zullies mengatatakan bahwa jarang terjadi hipervitaminoisis.
"Pada dasarnya vitamin itu memiliki rentang keamanan yang lebar. Jadi jarang terjadi hipervitaminosis kecuali jika digunakan dosis tinggi dalam jangka panjang," katanya.
Pada banyak kasus, keracunan akibat suplemen vitamin D bila asupannya dalam jangka waktu yang lama lebih dari 40.000 IU.
Advertisement