Oksigen di RS Mulai Terpenuhi, Wagub Minta Warga Jakarta Tidak Stok di Rumah

Riza menyebut penimbunan oksigen akan berdampak pada kelangkaan dan harga pasaran yang tinggi.

oleh Ika Defianti diperbarui 15 Jul 2021, 16:52 WIB
Petugas PPSU dan anggota TNI saat membantu pengisian ulang oksigen di depot PT Tirtobumi Aneka Industri, Pulogadung, Jakarta, Minggu (11/7/2021). Dalam sehari tiap truk petugas PJLP mampu mengangkut lebih dari 100 tabung oksigen ukuran 6 meter kubik. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan saat ini kebutuhan oksigen untuk Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 masih terpenuhi. Pemprov DKI telah membentuk posko oksigen di kawasan Monas, Jakarta Pusat. 

"Saya cek ke beberapa rumah sakit, stoknya cukup bisa beberapa hari, ada yang bilang 3-4 hari," kata Riza saat diskusi virtual, Kamis (15/7/2021). 

Politikus Gerindra itu mengharapkan kebutuhan oksigen di Jakarta terus terpenuhi. Dia meminta agar masyarakat tidak melakukan penimbunan oksigen di rumah masing-masing. 

"Upaya cadangan, jaga-jaga baik, tapi tidak untuk kebutuhan oksigen sangat terbatas. Tabungnya terbatas, dan perlu waktu pengisian, pengantaran dan sebagainya, jadi ini hanya dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan di RS," papar dia. 

Riza menyebut penimbunan oksigen akan berdampak pada kelangkaan dan harga pasaran yang tinggi. 

"Akhirnya yang memang membutuhkan kritis di RS tidak kebagian. Karena kita yang sehat beli dan siapkan oksigen," jelas dia. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Alokasi Dana 100 Persen

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan mengalokasikan 100 persen produksi oksigen untuk penanganan pasien Covid-19. Kata dia, hal tersebut telah dikoordinasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Tadi itu bahan yang dibahas Pak Menko untuk penambahan pasokan, jadi dari oksigen yang biasa dipakai untuk industri sekarang 100 persen untuk medis," kata Anies di kawasan Monas, Jakarta Pusat Senin (5/7/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan langkah tersebut untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

"Untuk beberapa ke depan akan ke situ. Harapannya bisa memenuhi kebutuhan karena lonjakannya tinggi sekali," ucap dia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya