IHSG Berpeluang Menguat, Simak Saham Pilihan Sambut Akhir Pekan

IHSG akan bergerak di kisaran 5.913-6.123 pada perdagangan saham Jumat, 16 Juli 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Jul 2021, 06:30 WIB
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dipreksi menguat dalam rentang terbatas pada perdagangan saham Jumat (16/7/2021).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang mengalami penguatan secara teknikal setelah dalam tekanan. Ia mengatakan, selama level resistance IHSG terdekat belum mampu ditembus, IHSG berpotensi kembali melemah.

Selain itu, fluktuaktif harga komoditas belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat. IHSG akan bergerak di kisaran 5.913-6.123.

“IHSG berpotensi bergerak dalam rentang terbatas,” ujar dia dalam catatannya.

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpeluang lanjutkan penguatan menyambut akhir pekan. IHSG berpotensi menguat terbatas di kisaran 6.020-6.084.

"Pergerakan yang berhasil rebound tepat dilevel support Moving Average 50 hari secara teknikal mendorong arah pergerakan IHSG yang cenderung positif melanjutkan bullish trend jangka panjang dan menguji resistance upper bollinger bands,” ujar dia.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 15 Juli 2021, IHSG naik 1,13 persen ke posisi 6.046. IHSG menguat didorong saham perbankan dan investor asing melakukan aksi beli Rp 555,34 miliar.

Lanjar menambahkan, data neraca perdagangan alami penurunan surplus pada Juni 2021 sebesar USD 1,32 miliar jika dibandingkan bulan sebelumnya USD 2,37 miliar.

Lanjar menjelaskan, total surplus neraca perdagangan semester I  2021 mencapai USD 11,86 Miliar. Kenaikan tertinggi terjadi pada ekspor sektor pertanian mencapai 33 persen, disusul migas 27,23 persen, pertambangan 11,75 persen, dan industri pengolahan 7,34 persen .

“Sedangkan dibandingkan Juni 2020, kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada sektor migas mencapai 117,15 persen, disusul pertambangan 92,8 persen, industri pengolahan 45,92%, dan pertanian 33,04 persen,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham Pilihan

Pengendara mobil dan sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham yang dapat dicermati secara teknikal, Lanjar memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Selain itu, PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Sedangkan William memilih saham BBCA, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), BBRI, ASII, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya