Liputan6.com, Jakarta - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mendapatkan penambahan fasilitas pinjaman dan pemberian jaminan tambahan dari PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) pada 12 Juli 2021.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (16/7/2021), PT Pyridam Farma Tbk telah memperoleh tambahan fasilitas pinjaman perbankan dari Rp 54,71 miliar ditingkatkan menjadi Rp 108,41 miliar.
Advertisement
Rincian pinjaman tersebut antara lain fasilitas kredit rekening koran dengan jumlah batas Rp 5 miliar, demand loan 1 senilai Rp 35 miliar, demand loan 2 senilai Rp 30 miliar, fasilitas term loan 2 senilai Rp 8,41 miliar, fasilitas term loan 4 senilai Rp 12,50 miliar.
Selain itu, fasilitas trade gabungan dengan jumlah batas Rp 17,50 miliar terdiri dari fasilitas letter of credit sight/usance atau fasilitas LC line senilai Rp 10 miliar, fasilitas trust receipt dengan jumlah batas Rp 10 miliar dan fasilitas purchase financing dengan jumlah batas Rp 17,50 miliar.
Tujuan pinjaman ini antara lain fasilitas RK dan DL1 untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja perseroan, fasilitas trade gabungan untuk impor bahan baku dari supplier, fasilitas TL 2 untuk membiayai pembelian tanah.
Selanjutnya fasilitas TL ditujukan untuk membiayai pembelian gudang. Fasilitas ini untuk penyimpanan barang persediaan perseroan dan fasilitas DL 2 untuk pembiayaan modal kerja perusahaan yang bersifat jangka pendek.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tambahan Jaminan
PT Pyridam Farma Tbk setuju memberikan tambahan jaminan antara lain hak tanggungan peringkat pertama atas gudang dan tanah terkait yang akan dibeli dengan fasilitas TL 4 berupa sertifikat hak guna bangunan. Selain itu, hak tanggungan peringkat kedua atas sebidang tanah dan bangunan berupa sertifikat hak guna bangunan. Kemudian gadai atas simpanan deposito senilai Rp 30 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Pyridam Farma Tbk, Nadia Miranty Verdiana menuturkan, penambahan fasilitas pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman dilaksanakan untuk menunjang kebutuhan modal, pembelian gudang baru, dan kegiatan operasional perseroan.
“TIdak ada dampak material dari kejadian, informasi atau fakta material terjadap kondisi keuangan perseroan, kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik, kata dia.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 15 Juli 2021, saham PYFA melemah 6,85 persen ke posisi Rp 1.155 per saham. Saham PYFA naik 20 poin ke posisi Rp 1.260 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.424 kali dengan volume perdagangan 168.004. Nilai transaksi harian saham Rp 20,1 miliar.
Advertisement