Kanselir Jerman Angela Merkel Janjikan Bantuan Bagi Warga Terdampak Banjir

Curah hujan di Eropa barat menyebabkan sungai meluap, menghancurkan sejumlah wilayah, termasuk Jerman.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Jul 2021, 11:22 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel berpidato dalam acara peluncuran pabrik baterai Accumotive di Kamenz, Jerman (22/5). (AP Photo/Jens Meyer)

Liputan6.com, Berlin - Kanselir Jerman Angela Merkel telah menjanjikan dukungan penuh bagi para korban yang terdampak banjir. Bencana alam ini dianggap yang terburuk di negara tersebut dalam beberapa dasawarsa terakhir.

Curah hujan di Eropa barat menyebabkan sungai meluap, menghancurkan sejumlah wilayah, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (16/7/2021).

Sedikitnya 59 orang tewas di Jerman dengan ratusan lainnya dilaporkan hilang.

Belgia juga melaporkan sedikitnya 11 orang tewas setelah cuaca ekstrem. Para politisi menganggap penyebabnya karena perubahan iklim.

Para ahli mengatakan, perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi kejadian cuaca ekstrem, tetapi menghubungkan setiap kejadian dengan pemanasan global yang terbilang rumit.

Berbicara selama pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di Washington D.C, Merkel menyatakan "belasungkawa terdalamnya" kepada semua orang di seluruh wilayah yang telah kehilangan orang yang dicintai setelah "hari yang penuh kecemasan dan keputusasaan".

"Saya khawatir kita hanya akan melihat sepenuhnya tragedi ini dalam beberapa hari mendatang," katanya.

Dia juga menjanjikan dukungan pemerintah dengan upaya penyelamatan dan rekonstruksi, mengatakan kepada rakyat Jerman bahwa pemerintah "tidak akan meninggalkan Anda sendirian di saat yang sulit dan mengerikan ini".

 


Wilayah Paling Terdampak

Sejumlah bangunan rusak akibat badai hebat disertai hujan lebat di Altenahr, Jerman, Kamis (15/7/2021). Korban banjir di Jerman barat bertambah menjadi setidaknya 58 orang per Kamis malam (15/7) waktu setempat. (Thomas Frey/dpa via AP)

Negara bagian Rhineland-Palatinate di Jerman dan Rhine-Westphalia Utara terkena dampak paling parah, tetapi Belgia dan Belanda juga terkena dampak parah.

Sekitar 15.000 polisi, tentara, dan pekerja layanan darurat berada di lokasi untuk membantu pencarian dan penyelamatan, sementara helikopter menyelamatkan sejumlah penduduk yang terdampar dari atap dan tank membersihkan jalan dari pohon tumbang dan puing-puing.

Penduduk di wilayah itu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka terkejut dengan bencana itu.

"Tidak ada yang mengharapkan ini, dari mana semua hujan ini berasal? Ini gila," kata Annemarie Mueller, seorang warga Mayen berusia 65 tahun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya