Indonesia Terima Bantuan Alkes dari Persatuan Emirat Arab

Indonesia menerima dukungan vaksin, oksigen dan alat kesehatan dari Persatuan Emirat Arab (PEA).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Jul 2021, 14:36 WIB
Indonesia menerima dukungan vaksin, oksigen dan alat kesehatan dari Persatuan Emirat Arab (PEA)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia pada Jumat 16 Juni 2021 dini hari, menerima dukungan vaksin, oksigen dan alat kesehatan dari Persatuan Emirat Arab (PEA).

Selain itu, pada Rabu (14/7) telah tiba pula dukungan oxygen concentrator dari Singapura, demikian dikutip dari laman Kemlu.go.id, Jumat (16/7/2021).

Dukungan gelombang pertama dari PEA, meliputi:

- 250.000 dosis vaksin Sinopharm

- 450 unit tabung oksigen 40 liter

- 150 unit konsentrator oksigen portable dan

- 20 ton peralatan pengaman medis (APD, masker, sarung tangan, dan lain-lain)

Duta Besar PEA untuk Indonesia H.E. Abdulla Salim AlDhahiri menyampaikan: "Bantuan ini tiba pada hari ini di Indonesia sesuai dengan arahan Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed AlNahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Angkatan Bersenjata, dimana hal itu mencerminkan semangat pemerintah dan rakyat PEA untuk membantu rakyat Indonesia dalam upaya untuk mengatasi pertambahan kasus Covid-19 yang begitu cepat."

Selanjutnya Duta Besar AlDhahiri menambahkan, "Meskipun situasi sulit masih dihadapi oleh dunia saat ini, namun kita yakin bahwa kita dapat mengatasi tantangan ini dengan jalan memberikan bantuan kepada negara-negara yang sangat terdampak akibat wabah. Pemerintah PEA menyampaikan solidaritasnya dan dukungannya bagi Indonesia, dimana terjalin hubungan erat dan kokoh di antara kedua negara, yaitu dengan jalan memberikan bantuan untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19."

Untuk diketahui, bantuan ini merupakan tahap ketiga dari rangkaian bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah PEA kepada pemerintah Indonesia untuk mendukung upayanya dalam mengatasi pandemi Covid-19. Sebelumnya, pemerintah PEA sudah mengirimkan 20 ton alat-alat kesehatan untuk membantu 20 ribu nakes pada April 2020, selain juga mengirimkan 54 ton bantuan makanan dan kemanusiaan pada Mei 2021 untuk membantu Indonesia dalam mengatasi dampak ekonomi dan sosial akibat wabah corona.

Selain itu, ditekankan pula bahwa hubungan bilateral antara PEA dan Indonesia terus mencatat kemajuan signifikan dalam berbagai bidang: politik, ekonomi, perdagangan dan budaya. Pemerintah PEA melalui berbagai insititusi dan lembaga kemanusiannya, aktif memberikan bantuan kepada rakyat Indonesia sejak beberapa dekade lalu, khususnya ketika terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi dan banjir.

Tak hanya itu, berbagai lembaga kemanusiaan PEA juga turut andil dalam pembangunan masjid, sekolah dan klinik kesehatan, di samping bantuan untuk anak yatim dan fakir miskin. Sebagai contoh, lembaga Bulan Sabit Merah PEA telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk 2500 orang yang terdampak longsor di Jawa Barat, selain juga bantuan untuk sekitar 30 ribu orang yang terdampak bencana gempa di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat pada Januari 2021.

​Sementara dukungan dari Pemerintah Singapura, meliputi:

- 250 tabung oksigen isi kapasitas 50 liter

- 2 buah ISO Tank

- 570 Oxygen Concentrator

- 600 nasal cannula, dan

- 600 bubble humidifier

Sebelumnya, Singapura juga mengirim dukungan berupa 200 ventilator, 256 tabung oksigen kapasitas 50 liter​ dan alat kesehatan lainnya dan telah tiba di Indonesia 9 Juli 2021.

Indonesia menyampaikan penghargaan atas dukungan yang disampaikan PEA dan Singapura tersebut.​


China Komitmen Kerja Sama Suplai Vaksin COVID-19 dengan Indonesia

Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). Vaksinasi massal ini untuk 1.000 orang yang terdiri dari para supir bus, kernet, pedagang usaha kecil dan mikro di Terminal Kampung Rambutan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, China dan Indonesia setelah pandemi COVID-19 terjadi, kedua negara saling membantu melawan pandemi, hubungan bilateral justru berkembang dan mendapat capaian penting yang baru.

"Pada April tahun ini, Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo kali ke-4 menelepon, memberikan pedoman politik yang kuat untuk kerjasama penanganan pandemi dan perkembangan kedua negara. Pada bulan Juni, pertemuan pertama mekanisme kerjasama dan dialog tingkat tinggi Tiongkok-Indonesia diselenggarakan dengan sukses, kedua pihak sepakat untuk membangun komunitas senasib sepanggungan Tiongkok-Indonesia," ujar Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian dalam konferensi pers virtual Kamis (15/7/2021).

Menurut penuturan Dubes Xiao Qian, kedua pihak sepakat untuk menaikkan tingkatan kerja sama bilateral yang semula terdiri atas tiga pilar utama—politik, ekonomi, dan sosial-budaya—menjadi empat pilar: politik, ekonomi, sosial-budaya, dan kelautan. Ini menciptakan peluang baru bagi pengembangan hubungan bilateral.  

Kerja sama lainnya yakni di bidang penyediaan vaksin COVID-19.

"Kerjasama vaksin China-Indonesia selalu berjalan lebih cepat dibandingkan negara lain di kawasan. Kedua negara secara aktif mendorong uji klinis, pembelian komersial, kerjasama produksi dan transfer teknologi vaksin, bersama melawan nasionalisme vaksin dan 'celah vaksin'," tutur Dubes Xiao Qian.

Meskipun saat ini, menurutnya, suplai vaksin di Tiongkok sendiri sudah cukup ketat, Tiongkok masih memecah kesulitan yang dihadapi dan mengwujudkan komitmennya memastikan suplai vaksin ke Indonesia.

"SinoVac dan SinoPharm Tiongkok telah mengekspor 16 batch dengan jumlah 6,4 juta vaksin siap dipakai serta 115,5 juta vaksin setengah jadi ke Indonesia, demi membantu vaksinasi nasional Indonesia. Cansino sedang mendiskusikan pembelian vaksin dengan mitranya di Indonesia. Anhui Zhifei Longcom juga telah memulai uji klinis fase tiga yang baru di Indonesia, sampai saat ini sudah ada 4.000 lebih sukarelawan berpartisipasi," paparnya.

Sebelumnya, Dubes Xiao Qian juga mengatakan bahwa mulai bulan ini vaksin COVID-19 produksi China dapat menyuplai vaksin kepada COVAX untuk digunakan dalam penanganan pandemi di negara-negara berkembang.

"Didukung oleh pemerintah Tiongkok, perusahan vaksin Tiongkok telah mulai kerjasama produksi di berbagai negara, seperti di Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Brasil dll," jelasnya.

ia juga mengatakan, produksi vaksin tersebut melampaui 200 juta dosis.

Saat ini pandemi di seluruh dunia pasang-surut, dan situasinya masih serius. Presiden Xi Jinping pada Konferensi Tingkat Tinggi Kesehatan Global (Global Health Summit) mengumumkan bahwa Tiongkok akan memberikan bantuan internasional senilai 3 miliar USD lagi dalam 3 tahun ke depan, agar mendukung negara-negara berkembang untuk melawan pandemi dan memulihkan ekonomi dan masyarakat.

"Tiongkok berkenan untuk memperkuat kerjasama dengan negara-negara yang lain, agar berkontribusi positif dalam kemenangan yang tuntas melawan pandemi COVID-19!" kata Dubes China untuk Indonesia itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya