Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi kini jadi brand smartphone terbesar kedua di dunia setelah menyalip Apple. Pangsa pasar Xiaomi sebagai vendor smartphone terbesar kedua di dunia mencapai 17 persen.
Sementara, pertumbuhan tahunan Xiaomi mencapai 87 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Advertisement
Setelah di posisi nomor dua, kini Xiaomi berambisi untuk naik ke peringkat atas menggantikan tahta Samsung.
Informasi ini adalah berdasarkan dari laporan pasar smartphone global Q2 2021 oleh firma riset Canalys.
Melalui laporan ini, Canalys menjelaskan, Xiaomi kini bertransformasi model bisnis dari penantang menjadi petahana.
Capaian diraih melalui inisiatif seperti konsolidasi mitra di channel penjualan dan manajemen yang rapi. Dalam suratnya kepada karyawan, Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun mengatakan, menjadi nomor dua global adalah tonggak sejarah penting bagi Xiaomi.
"Xiaomi akan memperkuat kemampuan utamanya untuk memastikan diri sebagai brand smartphone kedua terbesar di dunia," kata Lei Jun, dikutip dari keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (16/7/2021).
Sekadar informasi, pada kuartal keempat 2020, pengapalan smartphone global Xiaomi mencapai 43,3 juta unit (tumbuh 31,5 persen). Angka ini melampaui Apple untuk pertama kalinya.
Kemudian, pada kuartal pertama 2021, Apple naik kembali ke peringkat kedua dengan pangsa pasar 15 persen. Xiaomi di posisi ketiga dengan market share 14 persen.
Pada periode di atas, pengapalan smartphone Xiaomi mencapai 49,4 juta unit dengan pertumbuhan 96,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Agresif Berekspansi ke Berbagai Pasar
Data Canalys menyebut, Xiaomi berekspansi secara agresif ke pasar internasional. Dengan pertumbuhan 300 persen di pasar Amerika Latin, 150 persen di pasar Afrika, dan lebih dari 50 persen di pasar Eropa Barat.
Pada kuartal pertama 2021, Xiaomi menempati peringkat pertama di 12 pasar serta posisi kedua di Eropa.
Perlu diketahui, sejak Xiaomi merilis smartphone flagship pertama Mi 10, sejumlah inovasi di teknologi penting telah dilakukan. Seperti pada layar, pencitraan, pengisian daya, manufaktur pintar, dan lain-lain.
Xiaomi berinvestasi lebih untuk mencapai terobosan di pasar premium guna menghadirkan teknologi maju kepada konsumen.
Xiaomi jadi vendor pertama yang menghadirkan teknologi terdepan di industri ke pasar. Pada teknologi kamera, Xiaomi memperkenalkan kamera 108MP dengan sensor GN2 dan teknologi liquid lens.
Advertisement
Dana Riset yang Besar
Pada teknologi layar pun, Xiaomi jadi perintis mengembangkan teknologi kamera bawah layar generasi ketiga. Xiaomi juga memimpin dalam hal pengisian baterai.
Xiaomi mewujudkan pengisian daya menggunakan kabel hingga daya 200W dan pengisian daya nirkabel 120W.
Perusahaan asal Tiongkok ini juga menjadi yang pertama dalam memperkenalkan baterai lithium-ion berbasis graphene dan generasi kedua baterai silicon oxygen.
Seperti perusahaan teknologi lainnya, Xiaomi fokus pada inovasi. Perusahaan menggelontorkan investasi 10 miliar yuan untuk riset dan pengembangan pada 2020.
Pada 2021, Xiaomi juga mengumumkan akan merekrut engineer dalam jumlah besar, yakni 5.000 engineer dalam setahun. Jumlah ini setara 20 persen dari total karyawan perusahaan.
(Tin/Ysl)