Ketahui Batasan Diri untuk Jaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Mendorong diri terlalu keras dalam bekerja atau melakukan sesuatu justru akan memengaruhi kesehatan mental selama pandemi.

oleh Putu Elmira diperbarui 16 Jul 2021, 16:01 WIB
Ilustrasi kerja dari rumah. (dok. Unsplash.com/Corinne Kutz @corinnekutz)

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan mental menjadi satu di antara sederet hal yang sudah semestinya diperhatikan di masa pandemi Covid-19. Keadaan tak menentu dengan pembatasan ruang gerak ini mengharuskan beraktivitas, mulai dari bekerja hingga belajar di rumah saja.

Psikolog klinis Inez Kristansi menyampaikan sangat penting untuk menjaga kondisi kesehatan mental. Lewat langkah tersebut, seseorang dapat lebih siap dan siaga dalam menjaga kesehatan fisik. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah seseorang perlu mengenal dahulu situasi dan apa yang tengah dirasakan.

"Kadang-kadang orang kerja tidak ada istirahatnya. Jadi kita push diri, tetapi lupa menyeimbangkan untuk recharge. Yang paling sederhana sebenarnya mengakui ke diri sendiri keterbatasan dan menyadari itu," kata Inez dalam Diskusi Virtual Media Durex #BreakTime, Jumat (16/7/2021).

Inez melanjutkan, poin lain untuk menjaga kesehatan mental adalah mencari bantuan ketika tidak bisa mengerjakan sesuatu. Dapat pula membatasi diri dengan memutuskan untuk istirahat sejenak atau membagikan tugas ke orang lain.

"Kalau bicara dalam konteks pasangan, bisa menjadi pembagian di dalam rumah tangga, siapa mengerjakan apa," tambahnya

Di masa serba sulit ini, perlu pula memilah hal-hal yang ada di bawah kendali dan tidak. Inez menyebut, kecemasan menjadi beban stres banyak orang saat ini karena faktor-faktor yang tidak ada di bawah kendali mereka.

"Misalnya situasi sekarang seperti apa, WFH sampai kapan, kondisi kesehatan keluarga. Itu semua tidak ada dalam kendali kita, tapi kita perlu memilah menjadi dua kolom, apa yang ada di kendali kita dan tidak," terangnya soal kesehatan mental.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ada Partisi

ilustrasi tidur | unsplash.com/@all_who_wander

Inez mengungkapkan, kondisi yang ada di bawah kendali adalah dengan mengakui dan merefleksikan apa yang dirasakan ketika butuh istirahat. Hal lainnya adalah beraktivitas yang bisa menyegarkan diri kembali, menjaga kondisi fisik dan mental dengan sebaik-baiknya, salah satunya beristirahat.

Saat memutuskan untuk beristirahat sejenak, ada begitu banyak kegiatan yang dapat dilakukan sesuai kesukaan. Inez menjelaskan, waktu istirahat tak selalu terkait dengan kuantitas, tetapi juga kualitasnya.

"Karena sebenarnya yang penting kita butuhkan, kondisi WFH ini kita perlu membuat partisi yang jelas antara waktu bekerja dan beristirahat," tutur Inez.

Dilanjutkannya, upaya membatasi salah satunya adalah tahu kapan waktu untuk bekerja dan istirahat. "Saat kita istirahat, waktu itu benar-benar kita gunakan untuk istirahat yang berkualitas, enggak harus lama, tapi memang waktu tersebut untuk istirahat saja, baik untuk diri maupun bersama pasangan," tambahnya.


Pengaruh pada Pasangan

ilustrasi pasangan/Photo by Ryan Jacobson on Unsplash

Kesehatan mental diri sendiri dan orang tercinta ternyata saling berhubungan. Inez mengatakan, hal ini dikarenakan kehidupan pasangan adalah salah satu bagian dari kehidupan seseorang, yang tidak bisa dipisahkan sepenuhnya.

"Apapun yang kita rasakan secara pribadi, mungkin itu memengaruhi cara kita berperilaku, bersikap kepada pasangan. Demikian pula dengan masalah yang terjadi dalam hubungan pada akhirnya bisa memengaruhi keseharian kita secara pribadi," lanjutnya.

Maka dari itu, penting bukan hanya menyadari kesehatan mental diri sendiri, tetapi juga kesehatan mental orang-orang tersayang. "Tentu, utamanya kita pastikan kebutuhan kita terpenuhi dahulu," tambahnya.


4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya