Liputan6.com, Jakarta Negara-negara Afrika mengajukan pinjaman ke Bank Dunia. Nilai pinjaman negara-negara ini disebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.
Bank Dunia menggelar pertemuan dengan 23 pemimpin negara di Afrika pada Kamis lalu. Mereka mengajukan pinjaman hingga USD 100 miliar (Rp 1.450 triliun).
Advertisement
International Development Association (IDA), lembaga keuangan internasional yang menawarkan pinjaman untuk negara miskin, menjadi solusi untuk membantu negara-negara tersebut mempercepat pemulihan masyarakat dari guncangan pandemi.
Melansir keterangan pers Bank Dunia, Jumat (16/7/2021), para pemimpin negara pada deklarasi yang berlangsung di Abidjan itu menekankan bahwa pemulihan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan investasi sumber daya manusia berperan untuk mengatasi kemiskinan dan membangun masa depan yang lebih baik.
Penciptaan lapangan kerja akan diwujudkan dengan mengembangkan sektor swasta, dengan penekanan pada peningkatan produktivitas dan peningkatan akses ke lingkungan bisnis yang lebih baik.
Peningkatan terhadap sumber daya manusia diwujudkan dengan sistem pendidikan yang mendukung penggunaan keterampilan untuk pekerjaan di masa depan dan sistem kesehatan yang memberikan pelayanan untuk masyarakat.
Sementara itu, pemulihan ekonomi didukung melalui transformasi secara struktural dan spasial terhadap keragaman produk, jasa, atau investasi, serta pembangunan regional dalam negara.
Ditambah dengan adanya stabilitas ekonomi makro, serta permasalahan keamanan dan ketertiban untuk melindungi ekonomi dan masyarakat dari berbagai krisis.
Saksikan Video Ini
Peningkatan Jumlah Pendanaan
The Times of India melaporkan bahwa jumlah pendanaan yang sebelumnya diberikan adalah USD 82 miliar (Rp 1.188 triliun) untuk periode 2021-2023.
Namun, siklus pendanaan dilakukan lebih cepat setelah bantuan besar dibayarkan kepada negara yang terdampak COVID-19 dari sumber dana yang dimiliki IDA.
Bank Dunia berencana untuk menyelesaikan pengisian dana kembali melalui IDA pada Desember untuk memenuhi pendanaan periode 2023-2025.
Deklarasi yang dilakukan oleh pemimpin negara Afrika ditandai sebagai permintaan pertama untuk tujuan pencairan dana sebesar USD 100 miliar (Rp 1.450 triliun).
Pemimpin negara yang melakukan pertemuan di Abidjan diketahui berasal dari Angola, Benin, Burkina Faso, Kamerun, Cote d'Ivoire, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Kenya, Liberia, Madagaskar, Mauritania, Mozambik, Niger, Nigeria, Uganda, Rwanda, Senegal, Sudan, Tanzania, dan Togo.
Reporter: Shania
Advertisement