Anggota DPR Farhan Usul Ruang Isolasi Ramah Anak Imbas Peningkatan Covid-19

Klaster keluarga covid-19 dianggap menjadi persoalan tersendiri dalam upaya meredam terjadinya peningkatan penyebaran COVID-19

oleh Panji Prayitno diperbarui 17 Jul 2021, 07:00 WIB
Muhammad Farhan di ruang kerjanya di Gedung Nusantara I, DPR RI (Fotografer : Winda Nelfira)

Liputan6.com, Cirebon - Peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia membuat anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan meminta pemerintah untuk segera membuat tim khusus.

"Angka kasus positif Covid-19 DKI Jakarta tertinggi, maka Ibu Kota negara ini perlu perhatian khusus. Perlu diawasi dengan ketat pelaksanaan PPKM Darurat, sumber melonjaknya kasus positif ada di mana. Khusus Jakarta, Bogor, Tangerang atau Tangsel, Depok, Bekasi, jika perlu dibentuk tim khusus (ad hoc) untuk menangani penyebaran covid-19," ujar Muhammad Farhan dalam keterangan persnya kepada Liputan6.com, Jumat (16/7/2021).

Dia mengatakan, pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Jawa dan Bali yang merupakan zona Pemberlakuan Pembatasan Sosial Masyarakat (PPKM) Darurat bertambah. Lonjakan Covid-19 di kota-kota besar pun tak terhindarkan.

Muhammad Farhan menilai, lonjakan kasus yang terus terjadi itu harus segera dievaluasi secara akurat.

"Klaster keluarga tampaknya menjadi penyumbang terbesar peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia, saatnya pemerintah pusat membedah secara objektif wilayah per wilayah yang kasus di daerahnya masih terus meningkat," jelas Farhan.

Menurutnya, klaster keluarga yang mendominasi lonjakan harus dijadikna atensi khusus bagi Pemprov setempat. Seperti menyediakan tempat isolasi yang ramah bagi anak-anak.

Farhan menengarai, klaster keluarga Covid-19 di daerah menjadi persoalan tersendiri dalam upaya meredam terjadinya peningkatan penyebaran Covid-19.

"Jika memang faktanya seperti ini, maka Pemprov DKI Jakarta, Jabar dan Banten wajib menyediakan tempat isoman dengan memanfaatkan bangunan yang tidak terpakai," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini


Saring Komentar

Pekerja menguburkan jenazah korban virus corona COVID-19 di TPU Pedurenan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/7/2021). Indonesia memperluas pembatasan untuk memerangi gelombang virus corona COVID-19 yang mematikan. (REZAS/AFP)

Farhan memastikan, zona yang dinaungi PPKM tengah dalam kondisi krisis baik SDM maupun ekonomi. Pemerintah, perlu lebih gencar menjelaskan terkait penambahan pasien covid-19 agar tidak menimbulkan kepanikan masyarakat.

Farhan juga meminta semua tokoh untuk tidak mengeluarkan pekataan provokatif terkait kegagalan PPKM Darurat gagal memutus mata rantai penularan covid-19.

"Dalam situasi krisis ini semua pihak hendaknya memberikan komentar yang menenangkan dan optimistis agar imunitas masyarakat bisa terjaga bahkan naik. Komentar - komentar miring akan melemahkan imunitas masyarakat," ujarnya.

Selain itu, dia meminta para ahli untuk mengendalikan diri memberi komentar atau pernyataan yang cenderung membuat masyarakat bingung.

"Kita berharap situasi krisis pandemi ini tidak diboncengi agenda politik oleh pihak - pihak tertentu dengan tujuan - tujuan tertentu pula," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya