Menkes: Kebutuhan Oksigen di Indonesia Meningkat Pesat hingga 2.000 Ton per Hari

Pemerintah tengah mengimpor 40 ribu ton oksigen cair untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia seiring lonjakan kasus Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Jul 2021, 15:55 WIB
Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen di stasiun pengisian di kota Surabaya, Kamis (15/7/2021). Di Surabaya, masih banyak permintaan isi ulang oksigen, baik tabung kecil 0,5–1 meter kubik hingga ukuran besar 6–7 meter kubik. (Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kebutuhan oksigen nasional meningkat tajam mencapai 2.000 ton per hari. Hal ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini.

"Dari sisi oksigen, kami update bahwa kebutuhan oksigen memang meningkat sangat pesat dari sebelumnya 400 ton per hari naik hampir jadi 2.000 ton per hari," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

Kendati begitu, dia menyampaikan bahwa pemerintah melakukan strategi dengan mengalihkan kelebihan kapasitas oksigen di industri sebanyak 240-250 ton per hari. Strategi ini dikoordinasikan oleh Kementerian Perindustrian.

Selain itu, pemerintah berecana membeli 20.000 sampai 30.000 oksigen kosentrator untuk menyedikan 600 ton oksigen per hari. Nantinya, oksigen kosentrator akan diberikan untuk rumah sakit dan dapat dipinjamkan ke masyarakat yang membutuhkan.

"Kami juga coba bangun strategi oksigen kosentrator. Ini adalah alat kecil yang butuh listrik saja kita bisa pasang di rumah maupun di tempat tidur di rumah sakit untuk suplai oksigen dengan kapasitas 10 liter atau 5 liter per menit sehingga cukup untuk tempat tidur isolasi," jelas Budi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Impor 40 Ribu Ton Oksigen Cair

Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung gas oksigen di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (5/7/2021). Antrean terjadi seiring peningkatan lonjakan korban positif COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhur Binsar Pandjaitan, menyatakan, pasokan oksigen untuk kebutuhan penanganan Covid-19 mencukupi. Sedangkan untuk kebutuhan ke depan, pemerintah mengimpor 40 ribu ton oksigen liquid atau cair.

"Kita proses impor 40 ribu ton oksigen liquid untuk kita gunakan ke depan. Kita jaga-jaga, walau kita sebenarnya tidak butuh sebanyak itu," ujar Luhut saat konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden, Senin 12 Juli 2021.

Pemerintah, tambah Luhut, juga akan mendatangkan 50 ribu unit oksigen konsentrator. Saat ini, terdapat 10 ribu unit oksigen konsentrator yang sudah dimiliki Indonesia.

Alat ini akan digunakan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan yang sedang menjalani isolasi. Penggunaannya akan memakai skema pinjam pakai.


Infografis Peta Produksi dan Solusi Krisis Oksigen

Infografis Peta Produksi dan Solusi Krisis Oksigen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya