Liputan6.com, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi menyiapkan pengamanan ekstra untuk mencegah adanya penyusuh di ibadah haji 2021. Kamera pengawas akan disiagakan hingga ke lembah-lembah.
Dilaporkan Saudi Gazette, Jumat (16/7/2021), Komandan Pasukan Keamanan Haji, Mayjen Zayed Al-Tuwyan, mengingatkan bahwa ada hukuman bagi orang-orang yang mencoba masuk area sekitar Masjidil Haram tanpa izin haji. Kebijakan perizinan ini muncul untuk mencegah penularan COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Semua titik masuk di jalan raya, serta jalur pasir atau lembah-lembah akan dipantau dengan kamera. Pihak berwajib juga melarang adanya pejalan kaki di rute-rute tersebut.
Pasukan juga akan bersiaga di jalur masuk Arafat dan lokasi-lokasi penting lain agar bisa mencegah infiltrasi dan melakukan intervensi secara cepat.
Masjidil Haram akan dijaga dengan ketat. Prajurit wanita juga akan ikut dilibatkan untuk pengamanan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Arab Saudi, total kasus di Saudi mencapai 506 ribu. Kasus aktif sedang tercatat 11 ribu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
320 WNI yang Menetap di Arab Saudi Bisa Ikut Haji 2021
Konsul Haji, KJRI Jeddah, Arab Saudi Endang Jumali mengatakan, sebanyak lebih dari 320 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Arab Saudi melaksanakan ibadah haji pada 2021 ini.
Arab Saudi mulai menggelar penyelenggaraan ibadah haji 1442 H pada Sabtu 17 Juli 2021. Tahun ini, kuota dibatasi hanya 60 ribu, serta dikhususkan bagi warga Saudi dan ekspatriat yang sudah menetap di sana.
Endang menerangkan, mereka dipilih dari lebih 500 ribu calon jemaah yang mendaftar. Dari 60 ribu jemaah haji, kata dia, sebagian adalah warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Saudi.
"Saat ini sudah terdata 327 WNI yang menjadi jemaah haji tahun ini. Mereka adalah WNI yang selama ini sudah menetap di Arab Saudi dan ikut mendaftar sebagai calon jemaah sesuai prosedur yang diberlakukan Saudi," terang Endang, Jumat (16/7/).
Menurut Endang, jemaah yang sudah terdata ini terdiri atas unsur diplomat (KBRI dan KJRI), Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta mahasiswa Indonesia dan sejumlah WNI lainnya yang sudah lama menetap di Arab Saudi.
"Proses pendataan WNI yang berhaji tahun ini masih dilakukan. Data kita akan terus berkembang. Mungkin baru final saat wukuf di Arafah atau menginap di Mina," kata Endang.
Menurut dia, terdapat kemungkinan data penambahaan jemaah haji itu akan terus mengalami penambahan.
"Jadi masih memungkinkan untuk terus bertambah," tandas Endang.
Advertisement