Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Tira Austenite Tbk (TIRA), emiten bergerak di bidang perdagangan dan pabrikasi pada 13 Juli 2021 seiring kenaikan harga kumulatif secara signifikan.
Melihat hal ini, Direktur Utama PT Tira Austenite Tbk Selo Winardi mengaku tidak mengetahui informasi yang berkembang di masyarakat sehingga harga saham mengalami kenaikan signifikan.
Advertisement
"Terkait dengan pergerakan harga saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia, berikut ini adalah pendapat dari manajemen perseroan. Satu perseroan tidak mengetahui adanya informasi yang menyangkut perseroan yang beredar sebagai rumor di media massa," katanya secara virtual.
Selain itu, perseroan juga menegaskan bila pihaknya tidak mengetahui alasan peningkatan harga saham TIRA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
"Semuanya adalah murni keputusan investor di pasar modal. Perseroan tidak memiliki informasi yang tidak disampaikan kepada pihak-pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya.
BEI kembali membuka perdagangan (suspensi) saham PT Tira Austenite Tbk (TIRA) mulai sesi I perdagangan Rabu 14 Juli 2021.
Sebelum disuspensi atau tepatnya 13 Juli 2021, saham TIRA naik 145 poin atau 25 persen ke level 725 per saham. Sementara pada perdagangan sesi I hari ini, saham TIRA terpantau terus amblas hingga 50 poin atau 6,89 persen ke level 675.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham TIRA
Pada penutupan perdagangan Jumat, 16 Juli 2021, saham TIRA turun 6,35 persen ke posisi Rp 590. Saham TIRA dibuka melemah 40 poin ke posisi Rp 590.
Saham TIRA berada di level tertinggi dan terendah Rp 590. Total frekuensi perdagangan saham 160 kali dengan volume perdagangan 1.391. Nilai transaksi Rp 82,1 miliar.
Advertisement