Rupiah Ditutup Melemah di Tengah Kekhawatiran Perpanjangan PPKM Darurat

Gerak rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh sentimen kekhawatiran dari dampak ekonomi PPKM Darurat.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2021, 18:10 WIB
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali ditutup melemah pada perdagangan Jumat ini. Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah rencana perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Pada Jumat (16/7/2021), nilai tukar rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi 14.498 per dolar AS jika dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di posisi 14.483 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya menjelaskan, nilai tukar rupiah bergerak melemah karena terpengaruh oleh perkembangan domestik.

"Rupiah dipengaruhi oleh sentimen kekhawatiran dari dampak ekonomi PPKM Darurat dan masih belum melandainya tingkat penularan kasus harian COVID-19," ujar Rully dikutip dari Antara.

Berdasarkan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, ada penambahan 54 ribu orang pada Jumat (16/7/2021) dinyatakan positif Corona. Akumulasi menjadi 2.780.803 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Covid-19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rencana pemerintah

Pemerintah pun berencana untuk melanjutkan PPKM Darurat hingga enam minggu untuk menekan kenaikan kasus baru COVID-19.

"Selain itu kecenderungan adanya rebound Indeks Dolar karena ada kecenderungan flight to safety karena memburuknya pandemi akibat varian Delta di Asia," kata Rully.

Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah melemah ke posisi 14.517 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.503 per dolar AS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya