Korea Selatan Dekati Israel untuk Lawan COVID-19

Korea Selatan (Korsel) juga mendapat 700 ribu dosis vaksin Pfizer dari Israel.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Jul 2021, 19:40 WIB
Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Liputan6.com, Seoul - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in berbicara dengan Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett. Ini adalah percakapan telepon pertama setelah Bennett menjabat dan COVID-19 menjadi bahasan utama.

Dilansir Yonhap, Jumat (17/6/2021), Presiden Moon membahas pengiriman vaksin Pfizer dari Israel. Totalnya, ada 700 ribu vaksin kiriman Israel dalam kerja sama bilateral vaccine swap.

"Pertukaran ini akan menjadi pemicu agar persahabatan dan kepercayaan di antara dua negara dapat lebih dalam lagi," ujar Presiden Moon.

Petugas kesehatan di Korsel juga sudah menyuntikan vaksin pemberian Israel. Moon berkata kerja sama ini merupakan teladan dari kerja sama internasional.

PM Bennett juga memuji Korea Selatan yang dinilai efektif menangani COVID-19 dari pertama muncul. Israel pun ingin belajar dari Korsel.

Presiden Moon lantas menyebut kerja sama kontrol virus yang berhasil di Korsel, serta vaksinasi di Israel dapat membuat adanya respons COVID-19 yang lebih baik.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Pfizer Juga Sudah Lolos Uji BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak dengan batasan usia 12-15 tahun. (AFP/Luis Acosta)

Sementara di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia hari ini, Kamis (15/7/2021), mengumumkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 Pfizer atau Comirnaty.

"Badan POM pada hari Rabu, 14 Juli 2021 telah menerbitkan Emergency Use Authorization untuk vaksin Comirnaty yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech dengan platform mRNA," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito.

Penny mengatakan bahwa vaksin virus corona ini dapat diberikan untuk mereka yang sudah berusia 12 tahun ke atas, dengan dua kali penyuntikkan dalam rentang waktu tiga minggu.

BPOM juga menyatakan telah melakukan kajian bersama Tim Ahli Komite Penilai Vaksin COVID-19 dan ITAGI, mengenai keamanan dan efikasinya vaksin Pfizer tersebut. 

Penny mengatakan bahwa secara keamanan, vaksin dapat ditoleransi di semua kelompok usia.

"Kejadian reaksi yang paling sering timbul dari penggunaan vaksin ini antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan demam," kata Penny.

Sementara, berdasarkan uji klinis fase tiga, vaksin Pfizer memiliki efikasi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas, dan pada usia remaja 12-15 tahun mencapai 100 persen.

Sebelumnya, BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 CoronaVac Sinovac, vaksin Sinovac Biofarma, AstraZeneca, Sinopharm, serta Moderna.


Infografis COVID-19:

Infografis Vaksin Covid-19 Berbayar Vs Vaksin Gratis. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya