Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tengah melancarkan ekspansinya untuk bertransformasi pada digital telco. Hal ini merujuk pada pertumbuhan permintaan dari layanan data, seiring dengan tren digitalisasi yang terjadi saat ini.
Untuk itu, Telkom Indonesia menjajaki berbagai potensi yang sejalan dengan bisnis eksisting guna mewujudkan digital telco. Sehubungan dengan rencana tersebut, Perseroan mengaku tidak akan berdampak pada dividen yang akan diberikan pada pemegang saham.
Advertisement
"Untuk ke depan sebagai BUMN tentu akan ada arahan untuk dividen. Tapi dari manajemen akan berusaha berikan dividen relatif stabil untuk pemegang saham. Kemarin yield nya sekitar 5 persen itu saya rasa cukup baik," kata VP Investor Relation TLKM Andi Setiawan dalam webinar Know Your Company - Pemaparan Emiten PT Telkom Indonesia Tbk, Jumat (16/7/2021).
Telkom Indonesia merupakan salah satu emiten yang cukup loyal membagikan dividen tiap tahun. Untuk tahun buku 2020, Telkom Indonesia siapkan Rp 16,64 triliun untuk dividen. Angka itu setara 80 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2020, dengan yield di kisaran 5 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Telkom Gandeng 50 Startup
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk telah menggandeng lebih dari 50 perusahaan rintisan atau startup dari berbagai sektor. Selain mendapatkan keuntungan, perseroan mengharapkan startup tersebut juga dapat bersinergi dengan bisnis eksisting.
"Saat ini mungkin kita sudah berinvestasi di lebih dari 50 startup di berbagai bidang usaha," ujar VP Investor Relation TLKM Andi Setiawan, dalam diskusi virtual, Jumat (16/7/2021).
Andi menuturkan, Perseroan juga memperkuat digitalisasi. Hal ini dengan penyediaan aplikasi My Telkomsel untuk pelanggan Telkomsel, dan juga My IndiHome untuk pelanggan IndiHome.
"Saya rasa aplikasi tersebut mempermudah kita untuk menjangkau dan melayani pelanggan. Sehingga kita bisa berikan experience yang lebih baik," ujar dia.
Andi menegaskan, pihaknya perlu berkolaborasi untuk mendukung transformasi ke digital telco. Hal itu dilakukan dengan investasi di Gojek."Kita terus eksplore sinergi apa yang bisa dilakukan bersama dengan Gojek," ujar Andi.
Andi menuturkan, transformasi dilakukan melihat pertumbuhan laya data internet Telkom mencapai Rp 18,2 triliun pada kuartal I 2021. Realisasi layanan itu naik 2,2 persen year on year.
Demikian juga IndiHome yang tumbuh 25 persen pada kuartal I 2021. Selain itu, layanan network & other telco service yang masih mencatatkan kenaikan sekitar 4,6 persen.
Hal itu berbanding terbalik dengan pendapatan layanan SMS, fixed & celular voice yang hanya Rp 5,3 triliun, turun 25,4 person yoy.
Advertisement