Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan oksigen membuat PT Tira Austenite Tbk (TIRA) optimistis ada peningkatan di sektor gas sepanjang 2021. Hal tersebut berbanding terbalik dibandngkan tahun lalu.
Direktur Utama PT Tira Austenite Tbk Selo Winardi menyebut, penurunan kebutuhan oksigen tahun lalu karena masyarakat takut untuk menyambangi rumah sakit karena merebaknya virus yang sebabkan COVID-19.
Advertisement
"Penjualan 2020 memang turun, karena aktivitas rumah sakit menurun. Untuk penjualan gas di tahun 2021 mungkin naik 15 hingga 20 persen dibandingkan tahun 2020 kemarin," katanya secara virtual, Jumat (16/7/2021).
Meski demikian, Selo menuturkan, pihaknya belum memiliki rencana korporasi hingga saat ini. Saat disinggung soal capital expenditure (capex) atau belanja modal yang akan digelontorkan perusahaan tahun ini,Tira Austenite mengaku siapkan Rp10 hingga 15 miliar.
"Untuk tahun ini kita masih menahan belanja capex yang besar. Jadi paling kami akan melakukan perbaikan sistem digitalisasi, seperti diketahui sekarang itu semua sudah serba digital jadi kita akan melakukan perbaikan di sana," ujarnya.
Selain itu, PT Tira Austenite Tbk juga akan memperbaiki alat yang saat ini bekerja sampai 24 jam. Hal ini membuat Tira Austenite harus lebih memperhatikan kondisi alat agar bisa bekerja optimal.
"Lalu kita juga akan menambah 2 hingga ISO tank untuk mepercepat distribusi oksigen kepada yang membutuhkan," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Laju Saham TIRA
Saham PT Tira Austenite Tbk (TIRA) melemah 6,35 persen ke posisi Rp 590 pada penutupan perdagangan Jumat, 16 Juli 2021. Saham TIRA dibuka susut 40 poin ke posisi Rp 590 per saham. Total frekuensi perdagangan 160 kali. Total volume perdagangan 1.391. Nilai transaksi Rp 82,1 juta.
Advertisement