Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa mengumumkan ada 81 mahasiswa asal Indonesia yang akan menerima beasiswa Erasmus Plus tahun ini. Mereka dipastikan akan bisa masuk Eropa meski ada pandemi COVID-19.
Aturan masuk Uni Eropa saat ini sangatlah ketat, tetapi akses untuk keperluan belajar tetap terbuka.
Advertisement
"Sangat penting untuk menekankan bahwa kami memiliki aturan terhadap perjalanan non-esensial ke Eropa pada saat ini. Namun, kami selalu berkata bahwa murid-murid, pelajar, harus tetap bisa datang ke Eropa," jelas Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, dalam acara virtual Erasmus+ Orientation and Predeparture, Sabtu (17/7/2021).
Lolosnya 81 orang ini juga menandakan peningkatan peringkat Indonesia. Tahun lalu, Indonesia hanya masuk 20 besar, kini Indonesia masuk top 9 mahasiswa yang dapat Erasmus Plus.
Selain 81 mahasiswa itu, ada juga yang menerima beasiswa program jangka pendek dari Erasmus Plus, sehingga totalnya ada 139 penerima tahun ini.
Dubes Vincent lantas berharap para penerima Erasmus Plus bisa membantu mengatasi tantangan-tantangan global saat ini.
"Kami percaya bahwa kalian adalah generasi yang terampil, berpikiran terbuka, percaya diri, dan menghormati nilai-nilai dan kepercayaan orang lain. Kualitas-kualitas itu perlu untuk menghadapi tantangan-tantangan global hari ini," ujarnya.
Terkait Visa
Dubes Vincent Piket meyakinkan bahwa visa bagi para awardee Erasmus Plus pasti akan keluar, meski saat ini prosesnya sedang sedikit terlambat karena pandemi.
"Saya memahami bahwa proses student visa mungkin lebih lambat di beberapa kedutaan besar negara anggota Uni Eropa," ucap Dubes Piket. "Tetapi kalian pasti mendapatkan visa."
Ia pun menyampaikan apresiasi atas pilihan para mahasiswa Indonesia untuk menuntut ilmu di Eropa.
Dubes Piket juga berpesan agar para penerima Erasmus Plus mengikuti protokol-protokol kesehatan setempat. Para penerima beasiswa itu akan menimba ilmu di negara-negara berbeda, dan tiap negara itu punya kebijakan berbeda juga.
"Saya mendorong kalian untuk mengikuti aturan-aturan untuk pemeriksaan COVID-19," ujarnya. "Saya menyarankan semua awardee untuk memonitor dengan lekat situasi negara tujuan kalian."
Advertisement