Liputan6.com, Jakarta - Oyo mengumumkan telah meraih pendanaan kredit berjangka dalam bentuk Term Loan B sebesar USD 600 juta (setara Rp 8,7 triliun) dari sejumlah investor global.
Total pendaan ini lebih tinggi 1,7 kali lipat dari target awal, dengan komitmen mencapai hampir USD 1 miliar dari investor institusi.
Advertisement
Pendanaan ini meningkat sebesar 10 persen menjadi USD 660 juta. Oyo menyebut, hal ini memperlihatkan tingginya animo dari para investor meski di tengah pandemi.
Rencananya, Oyo akan memanfaatkan pendaan kredit berjangka ini untuk mempercepat penyelesaian kredit berbiaya tinggi, memperkuat balance sheet, dan tujuan bisnis lainnya termasuk investasi di teknologi produk.
Kredit dengan jaminan ini diberikan rating B3 dan B oleh Moody's and Fitch. Kedua institusi ini juga yakin terhadap proyeksi Oyo ke depan, berdasarkan model bisnis Oyo serta profil keuangannya yang dianggap bisa bertahan dengan potensi yang signifikan.
Disebutkan dalam keterangan, margin suku bunga diturunkan sebesar 25 poin dari Initial Pricing Guidance.
Dua Market Oyo Tunjukkan Profitabilitas
Group Chief Financial Officer Oyo, Abishek Gupta, mengatakan, pihaknya senang dengan respon yang luar biasa dari investor insitusi global terkemuka terhadap putaran pendanaan TLB perdana Oyo, hingga melampaui target yang telah ditentukan.
"Kami berterima kasih terhadap kepercayaan invesor dalam mendukung misi Oyo untuk memberikan nilai lebih bagi para pemilik serta operator hotel di seluruh dunia," katanya.
Abishek mengatakan, Oyo kini didukung permodalan yang lebih baik dan perusahaan berada di jalur yang tepat untuk menuju profitabilitas.
Menurutnya kini dua market Oyo telah memperlihatkan profitabilitas, bahkan di tengah tantangan ekonomi akibat pandemi.
Sementara itu, Anggota Board of Directors and Chairman of the Audit Commitee Oyo Steve Albrecht mengatakan, pihaknya bersyukur melihat tingginya kepercayaan dan animo dari komunitas investor terhadap Oyo.
Advertisement
Lebih dari 100 Ribu Partner
"Saat ini Oyo telah memiliki lebih dari 100 ribu partner secara global yang mampu menjalankan bisnisnya dengan sukses melalui dukungan teknologi, produk, serta manajemen pendapatan Oyo," katanya.
JP Morgan, Deutsche Bank, dan Mizuho Securities menjadi lead arranger dalam pendanaan kredit ini.
Sekadar informasi, Oyo memiliki sejumlah produk berbasis teknologi yang diklaim mampu mendorong peningkatan pendapatan dan profit secara cepat dan berkelanjutan melalui eifisiensi operasional untuk parner di Indonesia dan seluruh dunia.
Oyo App kini diunduh lebih dari 91 juta unduhan dan menjadi tiga besar app travelling secara global. Sementara produk Oyo OS digunakan oleh lebih dari 96 partner dan staf properti di seluruh dunia untuk checkin dan operasional sehari-hari.
(Tin/Ysl)