Liputan6.com, Jakarta - Investasi di pasar modal banyak diminati masyarakat karena mempertimbangkan keuntungan yang didapat. Meski demikian, terdapat juga risiko yang bisa diterima investor.
Melihat hal ini, Investment Expert, Rita Effendy menuturkan, terdapat tiga tipe investor berdasarkan profil risiko. "Yang pertama itu ada investor konservatif. Investor tipe ini biasanya tidak menyukai risiko, jadi mereka lebih suka menghindari risiko," katanya secara virtual, Sabtu (17/7/2021).
Advertisement
Investor konservatif juga nyaman dengan keamanan modal investasi serta hasil yang pasti. Karena tidak mau ambil risiko, bagi mereka investasi hanya dimaksudkan untuk menjaga keamanan modal.
"Mereka tidak mempersoalkan imbal hasil kecil asal tidak merugi. Karena itu, pendapatan tetap lebih menarik ketimbang peningkatan nilai investasi," ujar dia.
Tipe kedua ialah investor moderat. Tipe investor ini sudah berani mengambil risiko, meski dalam porsi yang masih medium, karena sadar akan konsekuensi imbal hasil yang lebih tinggi, tapi juga potensi kerugiannya.
"Tipe investor yang satu ini menyukai risiko dan kerap disebut dengan pencari risiko karena termotivasi untuk mendapatkan imbal hasil tinggi. Tipe investor ini tentu saja terdepan dalam pilihan instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pertumbuhan Investor
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor c-best tercatat 2,51 juta. Realisasi jumlah investor ini meningkat 48,32 persen dari posisi 2020 sebesar 1,69 juta.
Sementara itu, jumlah investor reksa dana mencapai 4,93 juta hingga Juni 2021 dari periode 2020 sebesar 3,17 juta atau naik 55,27 persen. Investor pasar modal mencapai 5,60 juta hingga Juni 2021. Realisasi jumlah investor pasar modal itu naik 44,45 persen dari 2020 sebesar 3,88 juta.
Berdasarkan demografi individu, investor pria masih mendominasi dengan jumlah mencapai 61,87 persen. Sementara itu, investor perempuan mencapai 38,13 persen. Berdasarkan usia, investor dengan usia di bawah 30 tahun mendominasi yang mencapai 58,39 persen. Kemudian disusul investor berusia 31-40 tahun mencapai 21,61 persen, lalu investor berusia 41-50 tahun mencapai 10,93 persen. Selanjutnya investor usia 51-60 sebesar 5,68 persen dan investor di atas 60 tahun mencapai 3,4 persen.
Sedangkan dari sisi pekerjaan, investor berprofesi pegawai antara lain swasta, PNS, dan guru mencapai 33,98 persen. Lalu disusul pelajar sebesar 27,73 persen, lainnya sebesar 20,07 persen, pengusaha 13,59 persen dan ibu rumah tangga sebesar 4,64 persen.
Advertisement