Liputan6.com, Jakarta - Co-founder Xiaomi Corp Lei Jun menyumbangkan saham senilai USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 31,89 triliun (asumsi kurs Rp 14.497 per dolar Amerika Serikat) untuk amal.
Pendiri Xiaomi Lei Jun bergabung dengan pimpinan perusahaan teknologi lainnya untuk memberikan filantropi di tengah peningkatan pengawasan terhadap industri.
Advertisement
Lei menyumbangkan 616 juta saham kelas B ke Xiaomi Foundation dan Lei Jun Foundation, menurut keterbukaan ke Bursa Efek Hong Kong. Saham tersebut bernilai HK$ 17,4 miliar atau sekitar USD 2,2 miliar, berdasarkan harga saat penutupan perdagangan 16 Juli 2021.
Miliarder yang mencatat kekayaan bersih sekitar USD 25,7 miliar atau sekitar Rp 372,58 triliun bergabung dengan Zhang Yiming dari ByteDance Ltd dan Wang Xing dari Meituan untuk memberikan sebagian dari kekayaan mereka untuk tujuan amal. Demikian dilansir dari yahoo finance, Sabtu (17/7/2021).
Pengawasan terhadap perusahaan teknologi dan kekayaan tak terhingga yang mereka ciptakan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena China menindak raksasa internetnya dan pengaruh mereka atas kehidupan sehari-hari di China.
Pemerintah China sekarang memusatkan perhatian pada sejumlah besar data yang dikumpulkan dari aktivitas seperti belanja online hingga pemesanan kendaraan, dan pembayaran online.
Saham Xiaomi naik 4,8 persen di Bursa Efek Hong Kong pada Jumat, 16 Juli 2021. Saham Xiaomi mencatat kinerja terbaik pada indeks Hang Seng Hong Kong.
Xiaomi menyalip Apple Inc sebagai produsen ponsel pintar terbesar kedua di dunia pada kuartal II 2021 setelah meningkatkan pengiriman sebesar 83 persen berdasarkan data Canalys.
Dalam sebuah surat yang menandai tonggak sejarah pada Jumat, 16 Juli 2021, Lei mengapresiasi kepada karyawan atas upayanya. Ia mengatakan, peringkat dua membawa tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar bagi perusahaan berusia 11 tahun itu.
Ia menyebutkan sebagai "kemenangan strategis utama”, Lei menulis Xiaomi perlu dengan cepat konsolidasi posisi untuk bersaing dengan perusahaan paling inovatif di dunia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Xiaomi Tidak Terlalu Tertekan Tindakan Keras China
Xiaomi sejauh ini relatif tidak tertekan dalam tindakan keras China terhadap perusahaan teknologi. Sebelumnya tindakan keras China membuat grup Ant dari Jack Ma menarik penawaran umum perdana dan raksasa e-commerce Alibaba membayar rekor denda USD 2,8 miliar.
Pemimpin pengirim makanan Meituan yang pendirinya Wang sumbangkan USD 2,3 miliar saham di perusahaan pada Juni juga berada di bawah penyelidikan regulator antimonopoly. Sementara Didi Global Inc yang lepas saham ke publik pada Juni hadapi penyelidikan keamanan siber.
Advertisement