4 Eksperimen FIFA untuk Mengubah Sepak Bola: 1 Babak Jadi 30 Menit hingga Sin Bin

FIFA akan uji coba aturan terbaru untuk sepak bola dalam turnamen sepak bola kelompok remaja.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2021, 07:30 WIB
FIFA ingin menguji empat perubahan dalam peraturan sepak bola agar pertandingan lebih menarik. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)

Liputan6.com, Jakarta - FIFA akan melakukan eksperimen aturan baru pada turnamen kelompok usia remaja Future of Football Cup. Perubahan dilakukan menyikapi rencana pembentukan Liga Super Eropa.

Presiden Real Madrid Flerentino Perez yang juga memimpin Liga Super Eropa memeringatkan dunia kalau perubahan perlu dilakukan untuk menyelamatkan sepak bola.

Perez menyebut anak muda menganggap pertandingan sepak bola terlalu lama dan tidak menarik. Salah satu solusi yang ditawarkannya adalah mempersingkat durasi pertandingan.

Menyambut hal tersebutu, FIFA berencana menguji empat perubahan mendasar. Proposal tersebut bisa Anda lihat di halaman berikutnya:

Saksikan Video FIFA Berikut Ini


Satu Babak hanya 30 Menit

Wasit asal Belanda, Danny Makkelie terpilih untuk memimpin laga pembuka Euro 2020 (Euro 2021) antara Turki melawan Italia, Sabtu (12/6/2021) dini hari WIB. Sosoknya sempat menjadi perbincangan kala memimpin laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Serbia kontra Portugal. (Foto: AFP/Karim Jaafar)

Durasi pertandingan dengan pembagian waktu 45 menit per babak akan dipangkas menjadi hanya 30 menit per babak. Namun, jam akan berhenti saat ada interupsi seperti pada pertandingan olahraga lain seperti basket. Waktu akan jadi lebih efektif.


Pergantian Pemain Tanpa Batas

Untuk memecah kebuntuan, Gareth Southgate melakukan pergantian pemain dengan menurunkan Jack Grealish dan Marcus Rashford untuk menggantikan Phil Foden dan Harry Kane. (Facundo Arrizabalaga/Pool via AP)

Dalam pergantian pemain dalam pertandingan sebelumnya hanya membolehkan tiga pergantian dalam satu permainan. Belakangan jumlah itu meningkat menjadi lima pada pandemi Covid-19.

Bagaimana jika pergantian tanpa batas? FIFA akan coba mempertimbangkan skenario tersebut.


Bukan Lemparan, tetapi Tendangan ke Dalam

Bek Tottenham Hotspur, Ben Davies memegang bola lemparan out saat bertanding melawan Dinamo Zagreb padapertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Europa di ottenham Hotspur Stadium, Inggris, Jumat (12/3/2021). Hasil ini bagus bagi Spurs menyambut leg kedua. (AP Photo/Alastair Grant, Pool)

Hal ini sama seperti apa yang ada dalam olahraga futsal, di mana ketika bola keluar lapangan, bola dimasukkan lagi ke lapangan menggunakan 'kick-in' atau tendangan ke dalam. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Arsene Wenger, yang saat ini bekerja sebagai Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, sebelumnya menjelaskan mengapa dia percaya tendangan masuk dapat meningkatkan permainan sepak bola.

“Ketika Anda melakukan lemparan ke dalam, itu seharusnya menjadi keuntungan bagi tim yang menguasai bola. Namun, pada kenyataannya, Anda berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dengan sembilan pemain di lapangan dibandingkan sepuluh pemain lawan,” kata mantan manajer Arsenal itu.

“Itulah mengapa saya percaya kami harus selalu berpikir tentang bagaimana kami bisa membuat permainan lebih cepat dan lebih spektakuler. Jadi mengapa tidak bisa menendang bola ke dalam saat berada di wilayah Anda sendiri?”


Hukuman 5 Menit saat Mendapat Kartu Kuning

Cuneyt Cakir mengeluarkan kartu kuning untuk Ivan Rakitic pada leg 1, babak 16 besar Liga Champions yang berlangsung di stadion Parc Olympique Lyonnais, Lyon, Rabu (20/2). Barcelona bermain imbang 0-0 kontra Lyon. (AFP/Franck Fife)

Sudah sejak lama orang-orang meyakini sepak bola harus memiliki 'Sin Bin' layaknya rugbi. Dalam turnamen kelompok usia remaja nanti, hukuman skorsing selama lima menit ini akan diuji cobakan.


Future of Football Cup

Menurut Mundo Deportivo, FIFA akan menguji perubahan ini dalam turnamen 'Future of Football Cup'. Ajang itu diikuti PSV Eindhoven, AZ Alkmaar, RB Leipzig, dan Club Brugge.

FIFA akan mengevaluasi efek dari empat perubahan ini pada turnamen dan kemudian akan mempertimbangkan untuk mengajukannya atas permintaan resmi ke Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) selaku badan yang menetapkan aturan permainan di seluruh dunia.

 

Penulis: Ali Muhammad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya