Liputan6.com, Jakarta - Sebuah brand food truck menawarkan layanan tak biasa. Pemilik menangkap peluang keterbatasan makan di restoran di masa pandemi Covid-19 dengan menyediakan menu all you can eat untuk dinikmati di rumah.
Gyushima adalah nama merek food truck tersebut. Menu all you can eat yang ditawarkan bertema Jepang. Sang pemilik, Agatha Sugiarto, menceritakan awal mula membangun usaha tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Ide ini ada karena supaya mempermudah orang yg ingin mengadakan BBQ grill atau pun shabu-shabu di rumah, lebih private, tinggal order saja kita sudah menyediakan semuanya. Praktis tidak repot belanja dan beres-beres sendiri," kata Agatha saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 16 Juli 2021.
Usahanya dibangun di tengah pandemi, tepatnya sejak Juli 2020. Food truck didesain ala Jepang, terdapat tirai-tirai lengkap dengan segala hiasannya. Food truck ini awalnya hanya bisa dipesan untuk wilayah Surabaya. Pada Desember 2020, Gyushima memperluas bisnisnya dengan membuka layanan di Jakarta, disusul Tangerang.
Mobil roda tiga disulap menjadi food truck. Ada dua sampai empat orang staf akan melayani Anda untuk setiap pemesanan. Mereka yang akan melayani konsumen, mulai dari menyiapkan peralatan hingga menyiapkan makanan yang akan disantap.
Meja dan kursi bahkan juga disediakan food truck tersebut. Konsumen hanya menyediakan lahan parkir yang leluasa.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Varian Menu
Agatha menyebut harga yang ditawarkan terbilang terjangkau. Per orang dikenakan Rp175 ribu. Tersedia pula set menu yang lebih hemat, yakni set menu BBQ grill dan shabu-shabu seharga Rp430 ribu untuk 6--8 orang.
Menu BBQ grill dan shabu-shabunya menawarkan beragam varian daging sapi, seperti saikoro beef dan karubi. Sepaket dilengkapi side dish, side dish, garlic rice, dessert, serta minum. Konsumen juga bisa membeli daging secara ala carte.
Minimal paket yang disantap adalah enam orang. Tarif makanannya sudah termasuk dengan truknya. "Pemesanan di H-2 bisa lewat Whatsapp link di bio Instagram kita," ujar Agatha.
Advertisement
Penerapan Protokol Kesehatan
Di tengah pandemi, Agatha menyadari penerapan protokol kesehatan menjadi kewajiban. Untuk itu, food truck selalu didisinfeksi sebelum digunakan konsumen.
"Kita menjaga sekali prokes. Tiga sampai lima hari sekali kita lakukan swab antigen ke pegawai, fogging setiap hari untuk foodtruck, masker dan face shield dan juga sarung tangan," katanya.
Saat ini, ia sudah memiliki enam unit food truck yang beroperasi. Ke depannya, ia berencana akan mencari partnership untuk pengembangan di kota lainnya. (Jihan Karina Lasena)
Titik Lengah Makan Bersama
Advertisement