Belum Terima Bansos Tunai, Begini Curhat Warga Soal Pencairan BST

Bansos tunai atau BST di DKI Jakarta rencananya akan mulai dicarikan hari ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2021, 11:15 WIB
Petugas menyerahkan bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Provinsi Banten kepada warga di Pinang, Tangerang, Jumat (1/5/2020). Bansos berupa uang tunai sebesar Rp 600 ribu tersebut diberikan kepada warga yang terdampak virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga DKI Jakarta berharap Bantuan Sosial Tunai (BST) dan beras dari pemerintah selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat segera disalurkan.

Pasalnya, pelaksanaan PPKM Darurat yang sudah berjalan sejak 3 Juli 2021 sangat memukul ekonomi masyarakat bawah.

Harapan terkait pencairan BST ini salah satunya diungkapkan oleh Ketua RT015/RW05 Kelurahan Karang Anyar, Jakarta Pusat, Dony.

Dia mengatakan, hingga saat ini warga di wilayahnya sangat menanti kehadiran BST dari pemerintah pusat. Dia berharap proses penyaluran BST dan bantuan lainnya dapat segera dipercepat.

"Jadi bansos untuk BST warga pada menunggu. Bagusnya selain uang tunai sekarang infornya ada beras 10 kilogram (kg)," kata Dony kepada Merdeka.com, Senin (19/7).

Sementara untuk BST Pemprov DKI Jakarta sendiri, kata dia, rencananya akan mulai dicarikan hari ini. Di mana ini akan diberikan kepada 1 juta Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat selama PPKM darurat.

Nilai BST kali ini mencapai Rp600.000 per KK dari hasil rapelan penyaluran tahap 5 dan 6 yang sempat tertunda pada Mei-Juni 2021 lalu.

"Warga sangat antusias untuk yang banprov (bantuan provinsi). Masalahnya jangan sampai berkerumun di ATM," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Belum Sampai ke Tangan Warga

Hindari Penyimpangan Dana Bansos Tunai Rp 12 Triliun, PT Pos Indonesia Gunakan Aplikasi Pos Biro Mobile.

Hal senada juga dirasakan oleh warga Papanmas Setia Mekar, Tambun Selatan. Hingga saat ini sejumlah BST maupun beras yang dijanjikan oleh pemerintah belum juga tersalurkan ke tangan warga. Bahkan belum ada informasi sama sekali dari pihak desa setempat terkait dengan bantuan tersebut.

"Belum Ada," kata Ketua RT01/06 Desa Setia Mekar, Tambun Selatan, Sakirin.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengklaim, bahwa pihaknya sudah menyalurkan bantuan khusus untuk beras PPKM Darurat 10 kilogram (kg) ke KPM. Di mana pada Minggu kemarin, penyaluran sudah dilakukan serentak di seluruh gudang-gudang Bulog di Indonesia.

"Sudah jalan. Kita distribusikan sampai ke KPM," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana akan menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) saat pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Berdasarkan website corona. jakarta.go.id disebutkan bahwa BST akan disalurkan pada pekan ketiga Juli 2021.

"Dana BST akan langsung dikirimkan ke rekening penerima BST sekitar minggu ke 3 bulan Juli 2021," tulis Pemprov DKI dalam website tersebut.

 

 

 


Tak Mau Rakyat Kelaparan

Luhut Binsar Pandjaitan adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia.

Sebelumnya juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan bahwa pemerintah akan membagikan bantuan beras kepada masyarakat yang terdampak kebijakan PPKM darurat. Bantuan ini diberikan karena Presiden Jokowi tak ingin ada rakyat yang kelaparan.

"Bantuan beras akan diberikan oleh pemerintah, perintah Presiden. TNI-Polri akan membagi-bagikan karena perintah Presiden, tidak boleh rakyat sampai kelaparan atau tidak makan," jelas Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/7).

Menurut dia, bantuan beras akan disalurkan ke daerah-daerah yang kekurangan pangan mulai Rabu, 14 Juli 2021. Bantuan ini berupa beras kemasan seberat 5 kilogram dan 10 kilogram (kg).

"Jadi semua titik yang memungkinkan ada kekurangan pangan, atau kurang beras, akan dibagikan oleh TNI dan akan berlaku mungkin Rabu ini. Itu ada yang 5 kg dan 10 kg," ujarnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya