Ratusan Dokter Indonesia Gugur Akibat COVID-19 Selama Juli 2021 Jadi Sorotan Media Asing

Ratusan dokter di Indonesia meninggal akibat COVID-19 di bulan Juli saja.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Jul 2021, 13:01 WIB
Paramedis menyisir rambut pasien COVID-19 di Ruang ICU RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021). Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Kota Bogor saat ini mencapai 73 persen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kematian dokter akibat COVID-19 di Indonesia meningkat tajam pada paruh pertama Juli, menurut asosiasi profesi, ketika varian Delta dari Virus Corona memicu lonjakan infeksi di seluruh negeri.

Demikian kalimat pembuka dari artikel media asing Channel News Asia yang menyorot kasus gugurnya ratusan dokter dalam bulan Juli. 

Media asal Singapura tersebut menulis artikelnya dengan judul: "Indonesia laporkan rekor jumlah kematian dokter akibat COVID-19 di bulan Juli."

Sementara itu, media terkemuka Reuters juga melaporkan kasus ini. 

"Sebanyak 114 dokter meninggal selama 1-17 Juli, jumlah tertinggi yang dilaporkan untuk periode waktu yang sama dan lebih dari 20% dari 545 total kematian dokter akibat COVID-19 sejak awal pandemi, pejabat dari Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) mengatakan dalam konferensi pers virtual," tulis artikel tersebut. 


Gugurnya Ratusan Dokter

Paramedis merawat pasien COVID-19 di Ruang ICU RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021). Kepedulian paramedis terhadap pasien tetap mereka lakukan walau jumlah pasien COVID-19 terus bertambah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kematian dokter telah meningkat di Indonesia, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, meskipun tingkat vaksinasi di kalangan petugas kesehatan mencapai 95 persen. 

Mengutip Channel News Asia, Senin (19/7/2021), hal ini telah mendorong pemerintah untuk menggunakan sejumlah vaksin Moderna sebagai suntikan penguat ke Sinovac China untuk petugas kesehatan.

Dipicu oleh penyebaran varian Delta yang lebih ganas, Indonesia telah melaporkan lebih banyak kasus virus corona baru daripada negara mana pun di dunia dalam beberapa hari terakhir, menurut data dari rata-rata tujuh hari terbaru dari pelacak Reuters. Itu adalah yang kedua setelah Brasil dalam hal jumlah kematian.

Pakar kesehatan menyebut negara itu sebagai pusat pandemi baru. Indonesia melaporkan 44.721 kasus dan 1.093 kematian baru akibat virus pada Minggu (18/7).

Pemerintah telah memberlakukan pembatasan mobilitas yang ketat atau dikenal dengan PPKM darurat pada 3 Juli untuk memperlambat penyebaran virus. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya