Liputan6.com, Mekkah - Pemimpin WHO memberikan pujian kepada protokol kesehatan pada pelaksanaan haji 2021. Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji perencanaan kesehatan publik Arab Saudi.
"Sebagaimana orang-orang beriman berkumpul untuk melaksanakan haji tahun ini, kami menyambut perencanaan kesehatan masyarakat dan langkah-langkah yang diambil Arab Saudi untuk memastikan keselamatan jemaah dan masyarakat mereka selama pandemi COVID-19," ujar Dr. Tedros melalui Twitter, dikutip Senin (19/7/2021).
Baca Juga
Advertisement
Pada musim haji 2021, Arab Saudi hanya mengizinkan jemaah dari dalam negeri untuk melaksanakan haji. Warga asing di Saudi juga boleh ikut mendaftar.
Ada hampir 600 ribu orang mendaftar haji tahun ini, dan 60 ribu diterima. Semua jemaah yang ikut haji sudah mendapatkan vaksin COVID-19.
Robot dan kartu pintar digunakan Arab Saudi untuk memastikan social distancing terjaga. Kamera-kamera pengintai juga disiagakan untuk mencegah orang-orang tanpa izin masuk ke wilayah suci Makkah.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
327 WNI di Arab Saudi Tunaikan Ibadah Haji 2021
Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Arab Saudi tercatat turut mendaftar sebagai calon jemaah dan akan mengikuti 327 orang yang bakal ikut serta dalam ibadah haji 2021.
"Saat ini sudah terdata 327 WNI yang menjadi jemaah haji tahun ini. Mereka adalah WNI yang selama ini sudah menetap di Arab Saudi dan ikut mendaftar sebagai calon jemaah sesuai prosedur yang diberlakukan Saudi," kata Konsul Haji, KJRI Jeddah Endang Jumali dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Antara Senin (19/7/2021).
Endang menjelaskan, jemaah haji yang sudah terdata tersebut terdiri atas unsur diplomat yaitu dari KBRI dan KJRI, Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta mahasiswa Indonesia dan sejumlah WNI lainnya yang sudah lama menetap di Saudi.
"Proses pendataan WNI yang berhaji tahun ini masih dilakukan. Data kita akan terus berkembang. Mungkin baru final saat wukuf di Arafah atau menginap di Mina. Jadi masih memungkinkan untuk terus bertambah," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi melarang jemaah dari negara lain untuk melaksanakan ibadah haji pada musim haji 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19.
Mengutip Al Arabiya, haji dimulai di Arab Saudi pada Sabtu 17 Juli di bawah tindakan pencegahan COVID-19 yang ketat. Ini merupakan tahun kedua berturut-turut ritual tahunan umat Muslim itu diadakan dalam keadaan khusus.
Jemaah haji 2021 mulai berduyun-duyun ke Makkah pada Sabtu pagi sebagai persiapan untuk memulai ritual, yang merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan ritual bagi setiap Muslim yang mampu.
Ratusan Muslim tiba di stasiun al-Zaidi di Makkah, di mana 1.770 bus akan membawa mereka ke halaman Ka'bah setelah izin mereka diperiksa. Jelang haji, jemaah diminta mengunduh aplikasi seluler Shaaer Smart Card.
Di aplikasi tersebut, detail pribadi dan tempat tinggal seorang jemaah, serta aplikasi pintar haji mereka akan ditampilkan.
Kartu Shaaer Smart Card juga terhubung dengan status kesehatan jemaah haji. Ini juga memungkinkan jemaah mendapatkan dan menilai layanan haji, mengakses berbagai transportasi di sekitar halaman Makkah dan sepanjang perjalanan haji mereka serta mengakses gerbang pintar.
Advertisement